Vote yaashh🔥🔥🔥
Rameinnn lagi 🔥🔥🔥
20 k komen!!🔥🔥🔥
Happy reading🔥🔥🔥
-----
"GLORAA.." Nindi dan Arina langsung berlari menuju gerbang sesaat setelah mereka melihat Glora yang turun dari mobil bodyguard Ayahnya.
"Hiii.. Are you okay, Glo? Ih kita panik tauuu." Ujar Nindi.
"Om Rey gimana? Udah mendingan? Mama gue nanyain. Harusnya hari ini keluarga gue mau jengukin Om Rey. Tapi kabarnya Om Rey udah pulang yah?" Tanya Arina.
"Iya. Udah pulang. Papa udah baik-baik aja."
"Hikkss.. Gue denger kabarnya Kak Cindy kecelakaan juga ya.." Ungkit Nindi.
"Eh iya. Kalian bawa bekel apa hari ini? Gue tadi bikin toast. Coba-coba. Nggak tau deh hasilnya bakalan enak apa enggak ntar." Alibi Glora.
"Kita nggak bawa bekel apa-apa." Ujar Nindi.
"Ho'oh. Semalem ada info, hari ini bakalan pulang cepet karena ada rapat seluruh majelis guru nanti. Palingan kita cuman bakalan ampe zuhur. Abis itu pulang."
"Iyaa. Lo gue telfonin dari semalem lo tolak mulu. Gue kit heart jadinya." Sebal Nindi.
"Oh." Glora jadi tertawa menanggapinya. Ya jelas lah dia tidak tahu berita dan panggilan Nindi. HP nya di tahan Magma malam tadi.
"Eh, berarti ntar pulang cepet ya? Gimana kalo kita main bareng? Enak nggak tuh?" Usul Glora akhirnya.
Arina langsung mengangguk antusias. Setuju! Ini adalah momen langka.
"Ih Glora. Kan semalem juga di grup OSIS pada bikin rencana mau jenguk Kak Eza pulang nanti." Kata Nindi.
"Oh iya. Kak Eza sakit. Ya udah. Kita jenguk Kak Eza aja nanti."
"Apaan coba? Orang Eza lebih duluan berangkat ke sekolah di banding gue tadi pagi. Hahahaha."
"Ha?"
"Iyaaa. Mama nya udah ngelarang Eza buat berangkat. Dia tetep keras kepala dan bilang dia udah sehatan." Jelas Arina. Matanya lalu celingukan ke atas mencari-cari keberadaan kelas Eza. "Nohhh.. Kan bener! Eza udah dateng. Hahahaha."
Benar. Ada Eza yang nongkrong bersandar di balkon lantai dua bersama teman-temannya. What the fuck. Glora yakin cowok itu belum sehat seutuhnya sudah berangkat ke sekolah. Benar-benar!
-----
Mobil Rinjani singgah tepat di depan gerbang kebesaran SMA BATAVIA.
Ya, hari ini dia bersuka rela mengantarkan Magma pergi ke sekolahnya. Di lihat dengan keadaan Magma yang dari kemaren masih bad mood, apapun yang Magma minta pasti akan mudah dia dapatkan. Seperti, minta di antar begini.
KAMU SEDANG MEMBACA
MAGMA
Jugendliteratur⚠️ 𝐓𝐨𝐱𝐢𝐜 𝐑𝐞𝐥𝐚𝐭𝐢𝐨𝐧𝐬𝐡𝐢𝐩 ⚠️ "Cewek lo, buat gue." Magma. Cowok galak, dingin, pemaksa, egois, sombong, dan segala sikap kepenguasaannya, telah resmi jatuh cinta pandangan pertama pada Glora, yang merupakan pacar musuhnya. Saat di kanti...