Vote vote vote🔥🔥🔥
Happy reading luv🔥🔥🔥
------
"PRITTT.. PERMAINAN SELESAI. SEMUANYA BUBAR!" Teriak Radit.
Glora mengelap kedua telapak tangannya sendiri.
"Glora." Magma langsung berjongkok di hadapan gadis itu.
Matanya mendadak panas, jujur Magma sudah berlebihan dan ia sangat kesal dengan cowok itu sekarang.
Ia berdiri sendiri mengabaikan tangan Magma yang hendak membantunya untuk berdiri tadi.
"Glora!" Magma mengerang, telapaknya yang terulur tadi berubah menjadi kepalan erat. Di tatapnya cewek itu yang berjalan tak memperdulikan Magma lagi, dia menuju balai-balai, mengambil tas nya dan melangkah pergi begitu saja.
"Glora!" Sudah Magma duga gadis itu akan semarah ini padanya. Magma pun menarik tas nya dan menyandang nya sembarang. Dia mengejar langkah Glora.
"Gloraaaa!"
"Gloraaaa!"
"Sayang!" Magma sampai dan menghadang langkahnya tepat di depan cewek itu. "Gue minta maaf. Mana yang sakit?" Magma menarik kedua telapak tangannya memeriksa.
Glora menyembunyikan kedua tangannya ke belakang. "Janji apa tadi?"
"Nggak bakal berantem."
"Kalo berantem?"
"Lo nggak bakal mau ketemu--what? Nggak bisa gitu dong!"
"Aku mau pulang aja. Capek pengen istirahat." Glora berlalu meninggalkan cowok itu.
"Iya kita pulang, Sayang."
"Aku mau sendiri."
"Nggak bakal gue biarin lah." Magma tertawa. Antara menahan emosi-nya yang tadi dengan menahan membaik-baiki Glora sekarang.
Glora mengabaikan hal itu. Saat dekat dengan parkiran, ternyata cewek itu benar-benar tidak ingin pulang bersama Magma. Harusnya parkiran belok kanan. Dia malah berjalan lurus ke arah gerbang.
Magma menghela nafas menahan sabar. "Iya, kita naik taksi kayaknya lebih seru."
Glora masih diam. Air mata-nya menitik sendiri tiba-tiba. Demi apapun ia tidak tahu lagi bagaimana cara menghadapi cowok ini.
Dia berhenti melangkah membuat punggungnya tertabrak oleh Magma yang masih menguntit di belakangnya.
Dia membalik, mendongak ke arah Magma.
"Lo nangis?"
"Kita pulang sendiri-sendiri. Jangan ikutin aku."
"Nggak mau." Magma menggeleng cepat. "Maafin dulu."
"Iya. Di maafin."
Glora lanjut melangkah lebih cepat, Magma tetap mengejarnya. Kedua orang itu sampai di jalan raya dan Glora mengintai sebuah taksi untuk pulang.
KAMU SEDANG MEMBACA
MAGMA
Fiksi Remaja⚠️ 𝐓𝐨𝐱𝐢𝐜 𝐑𝐞𝐥𝐚𝐭𝐢𝐨𝐧𝐬𝐡𝐢𝐩 ⚠️ "Cewek lo, buat gue." Magma. Cowok galak, dingin, pemaksa, egois, sombong, dan segala sikap kepenguasaannya, telah resmi jatuh cinta pandangan pertama pada Glora, yang merupakan pacar musuhnya. Saat di kanti...