BAGIAN 66 |

264K 35.1K 39.7K
                                    

Masih ada yang bertahan sampe detik ini? :'

I kno hw u feel guys, tapi inget, "aku nggak bakal berani bikin konflik berat kalo aku sendiri nggak tau cara nyelesaiin konflik itu nantinya."

Happy reading❤

------

     "PAPA!!!!"

     "PAPA!!!!"

     Seorang gadis yang sudah lama tidak memunculkan diri itu akhirnya datang. Berjalan cepat masuk ke dalam rumah dan meja makan mendatangi Rey dan Glora yang sedang sarapan pagi bersama.

     "Rana!"

     Rana menangis deras terisak-isak. Tatapannya tajam pertanda dia amat mengamuk pagi ini. "DIMANA LIO, HAH? KEMBALIIN LIO!"

     "RAMDI. RAMDI." Rey setengah melantang memanggil suruhannya agar wanita ini bisa di bawa pergi. Tidak menguntungkan meladeni Rana. Mempertanyakan Lio? Jelas Lio ada di tangan Rey sekarang. Dan tidak akan semudah itu Rey membebaskan bajingan itu.

     "Nggak!!! Pa!!! Jawab aku! Dimana Lio hah???"

     "Bukan urusan kamu, Rana!!!"

     "Aku harus ketemu dia. Aku bakal pergi dari rumah ini sama dia. Aku nggak mau lagi punya Ayah kayak Papa dan keluarga kayak kalian."

     "Kak Rana," Panggil Glora, sedikit menegur. Tak di pedulikan. Rana sudah sangat-sangat murka pada Ayahnya.

     "Pergi kemana? Ke pengadilan maksud kamu?" Sinis Rey.

     Pengadilan? Lio akan di laporkan?

     "P-pengadilan?" Rana berhenti terisak.

     "Ya."

     "Atas kasus?"

     "Pelecehan."

     Rana menggeleng dengan tawa renyahnya. "Nggak ada pelecehan yang terjadi antara aku sama dia. Kedua pihak yang sama-sama mau di lecehkan."

     Menjijikkan. Rana sangat tidak malu mengatakan itu di depan Ayahnya sendiri.

     "Kamu pikir saya peduli sama kamu, Rana? Kalau anak kurang ajar kayak kamu gini yang di lecehkan, saya mungkin nggak akan setegas ini menghukum seseorang." Sinisnya. "Tapi ini udah menyangkut Glora, adik kamu. Dia terbawa-bawa urusan kamu dan pacar kamu itu."

     "Kenapa jadi bawa-bawa Glora?" Rana masih tidak paham.

     "Lio hampir nyelakain Glora malam itu. Dan jangan lupa. Saya berhari di rumah sakit gara-gara dia."

     "Glora aja yang kegatelan!!"

     "Hah? Cowok Kak Rana yang brengsek."

     "Lio nggak mungkin nyelakain lo kalo bukan lo yang mulai duluan!"

     "Jaga mulut kamu!!!" Bentak Rey.

MAGMATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang