BAGIAN 46 |

337K 35.9K 11.2K
                                    

Vote vote vote🔥🔥🔥

6 K komen

Happy reading🔥🔥🔥

-----

    

     Last seen, 19.25

     Glora mematikan ponselnya. Demi apapun jantungnya tidak karuan sekarang. Apakah cowok itu baik-baik saja? Kenapa Glora sepanik ini? Dia tidak sabar untuk tiba di sekolah nanti untuk bertemu dengan Magma.

     "Glora." Panggil Rana. Mencairkan suasana lengang dalam mobil mereka selama perjalanan dari rumah tadi.

     "Lo besok tinggal sendiri di rumah ya? Hahaha."

     "Loh?"

     "Karena gue.. Bakal pergi bareng Lio.. Hahaha." Rana terbahak.

     "Pergi kemana? Berapa hari?"

     "Sabtu, minggu, senin. Tenang, sabtu siang gue masih di sini kok. Gue berangkat malem. Mau liburan ke Baliiii." Ucap Rana dengan bangganya. Seakan ingin memanasi Glora karena dia bisa uwu-uwu dengan kekasihnya itu.

     "Gila ya.." Gumam Glora pelan.

     "Apa lo bilang?"

     "Nggak. Nggak bilang apa-apa." Glora jadi ikut kaget karenanya.

     "Lo tau?" Tanya Rana lagi. "Lio pinjem uang ke gue 50 juta buat biaya hidup dia sampe dia pulang kerumahnya. Gila. Darimana coba gue dapet uang segitu? Dan.. Sebelom Papa pulang kemaren. Gue minta uang deh, alesannya buat tugas kuliah. Lo tau Papa ngasih cek berapa? Huhu, 70 jetiii. Katanya upah udah jagain lo selama ini. Baik kan? Beh, Papa emang sayang banget sama gue."

     Glora menggeleng-geleng. Tak tahu cara menanggapi Kakaknya ini. Sudahlah. Biarkan Rana melakukan apapun sesuka hatinya.

     "Papa berangkat pulang ke sana jam berapa kemaren?" Tanya Glora.

     "Heum.. Jam 1 mungkin."

     "Mungkin?"

     Rana mengangguk.

     "Kak Rana nggak anterin Papa pulang?"

     "Nggak."

     Glora refleks beristighfar dalam batin. Di saat Glora sangat ingin melepas keberangkatan Ayahnya, Rana malah menyia-nyiakan itu semua.

     "Gue mau kok nemenin Papa ke airport. Tapi katanya Papa bisa sendiri. Gue di suruh jaga rumah aja. Ya udah. Gue juga udah ngantuk kemaren."

     "Ohhh."

     Mereka akhirnya sampai ke depan gerbang SMA Batavia. Glora segera keluar dan pamit masuk tanpa basa-basi lain lagi. Rana pun sama. Selangkah Glora turun dia langsung bergegas pergi.

     Glora berjalan masuk dan saat melewati parkiran yang begitu ramai, dia berhenti dan menoleh begitu lama. Mencari-cari keberadaan mobil Magma. Apa cowok itu sudah datang apa belum. Ternyata belum. Tapi beruntung, Glora melihat Arash baru datang dan keluar dari mobilnya sendiri.

MAGMATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang