Vote vote vote🔥🔥🔥
3 K komen : up lusa
Happy reading beibeh🔥🔥🔥
-----
"Gimana awalan nya?"
"Eza, gue minta maaf. Gitu doang. Tapi yang ikhlas nanti."
"Ais. Males banget." Gumam Magma berbisik pada dirinya sendiri. Jangan sampai Glora dengar.
Jika bukan karena janjinya dengan Glora semalam, demi Tuhan Magma gengsi melakukannya. Harga dirinya seakan turun hanya karena dua kata minta maaf itu. Toh, dia rasa dia tidak salah-salah amat.
"Oke, gue bakalan minta maaf. Tapi kasih hadiah."
Glora menoleh ke belakang, ke arah Magma. Matanya menyipit berselidik.
"Iya, gue tau ini kemauan gue. Tapi paling nggak lo apresiasi juga lah. Biar besok-besoknya gue makin semangat buat jadi baik."
"Mau hadiah apa? Cium?" Tanya Glora enteng, seakan bisa membaca pikiran cowok itu sekarang.
Magma nyengir lebar. "Lo udah tau ya."
"Gampang. Nanti aku cium."
Magma memutar bola matanya malas. Seenteng itu Glora menyetujui? Mustahil. Nanti paling Magma di PHP kan lagi. Atau tidak, Magma hanya di cium di bagian tangan saja. "Di bibir?"
"Iya, di bibir."
"Gue nggak yakin."
Glora tergelak. Tuh kan, Glora PHP! Magma jadi kesal.
"Fix, di bibir. Gue pegang omongannya. Mau nggak mau harus mau."
"Nanti aku beliin indomilk stroberi."
"Nggak mau. Di bibir kan tadi."
Keduanya sampai di kelas Eza. Magma masuk membawa Glora ke dalam tanpa permisi. Ya untuk apa juga permisi? Mereka sepantaran. Malah teman-teman kelas Eza kebanyakan isinya kaum OSIS itu. Jadi, tak ada istilah segan dari Magma untuk masuk.
Perhatian tersorot pada mereka berdua. Di curigai akan cari ribut mungkin, lalu kenapa ada Glora juga?
Magma tak peduli itu. Eza sudah duduk nongkrong di meja pojok sana bersama Arnold dan Dika. Ketiganya pun mengetahui kedatangan Magma dan hanya bisa menunggu dalam diam.
"Ngapain kalian kesini?" Tanya Dika saat Magma dan Glora sudah berdiri di hadapan mereka.
Magma refleks mengumpat dalam batin. Bahkan nada sewot teman-teman Eza ini yang membuatnya makin muak. Ingin batal minta maaf saja.
"Urusan gue bukan sama lo."
Terasa lengan Magma di usap pelan oleh Glora. Mungkin menenangkannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
MAGMA
Roman pour Adolescents⚠️ 𝐓𝐨𝐱𝐢𝐜 𝐑𝐞𝐥𝐚𝐭𝐢𝐨𝐧𝐬𝐡𝐢𝐩 ⚠️ "Cewek lo, buat gue." Magma. Cowok galak, dingin, pemaksa, egois, sombong, dan segala sikap kepenguasaannya, telah resmi jatuh cinta pandangan pertama pada Glora, yang merupakan pacar musuhnya. Saat di kanti...