Happy reading🔥🔥🔥🔥
Siapkan diri anda🔥🔥🔥🔥Jadian?
Enggak?
------
Ponsel Glora berdering.
Hal itu sukses membuat cewek yang sedang menyapu kelas terhenti dan langsung menarik ponsel dari sakunya.
Glora mendengus saat dugaannya benar. Ada Magma yang menelponnya.
Glora, berani berbuat harus berani bertanggung jawab!
Glora akhirnya menggeser layar ke samping dan mendekatkan nya ke telinga.
"Lo dimana sih? Kenapa keluarnya lama banget? Lo belom pulang kan?"
Belum sempat Glora mengatakan 'halo' Magma sudah lebih dulu memotongnya. "Bel..um nih. Masih di kelas."
"Ngapain masih di kelas?"
"Gue piket bentar."
"Masih lama?"
"Nggak. Udah mau selesai kok."
"Gue tunggu di parkiran. Kita pulang bareng aja."
"Emm.. Oke deh. Bentar ya." Glora mengangguk. Lalu kemudian sambungan mereka selesai.
Buru-buru Glora siapkan acara menyapunya itu dan menyimpan kembali sapu lantai ke tempatnya. "Tara, gue duluan ya."
"Oke. Eh, ntar kalo ada Juleha di depan suruh tungguin gue ya."
"Iya." Glora langsung keluar.
Sepanjang koridor dari kelasnya menuju ke parkiran, Glora harus berlari kecil agar sampai dengan cepat karena jaraknya lumayan jauh. Parkiran jauh di dekat gerbang sana sedangkan kelas 10 ada di daerah belakang sekali.
Beberapa meter lagi hingga ke Magma yang sudah menunggunya di depan mobil, Glora berhenti. Mengatur napasnya agar normal.
"Nggak usah lari-lari juga kali." Ujar Magma.
Glora tertawa pelan. Lalu melihat keran air di depan nya. Segera Glora langkahkan kaki kesana untuk mencuci tangan sehabis membersihkan kelas tadi.
Setelahnya, Glora berdiri mematung lagi melihat ke Magma di depan sana. Huffttt. Harus apa lagi dia untuk mengurung waktu? Toh, cepat lambatnya ini semua tetap akan terjadi.
Ragu-ragu, Glora akhirnya melangkah lamban. Magma duduk di depan mobilnya bersilang tangan. Senyumannya terbit melihat Glora yang menghampirinya.
Glora berhenti tepat berada di depan Magma.
Keheningan terjadi saat Glora mematung, dan Magma masih tak bicara juga.
Glora menatap kanan-kiri untuk menghindari kecanggungan. Di lihatnya sekolah mulai sepi karena hari sudah semakin sore. "Tem-temen-temen Kak Magma mana?" Tanya Glora basa-basi. Tapi, kepo juga sih. Biasanya sepulang sekolah ini Magma akan nongkrong bersama teman-temannya sekalian.
"Udah pulang." Jawab Magma seadanya.
Glora makin gugup. Harus ngomong apa lagi?
Magma masih menatapnya dengan penuh tuntutan. "Jangan bilang lo amnesia dadakan."
"Ah?" Glora langsung mendongak. "Nggak." Dia tertawa sungkan lalu menggaruk belakang telinganya. "Oh iya. Kak Magma inget donat yang kita makan malem kemaren nggak? Donat CC. Ya ampun. Gue kepengen makan itu sekarang. Enak banget kan? Beli itu yuk."
KAMU SEDANG MEMBACA
MAGMA
Teen Fiction⚠️ 𝐓𝐨𝐱𝐢𝐜 𝐑𝐞𝐥𝐚𝐭𝐢𝐨𝐧𝐬𝐡𝐢𝐩 ⚠️ "Cewek lo, buat gue." Magma. Cowok galak, dingin, pemaksa, egois, sombong, dan segala sikap kepenguasaannya, telah resmi jatuh cinta pandangan pertama pada Glora, yang merupakan pacar musuhnya. Saat di kanti...