Magma Glora baikan?
Hayoyo.. Tidak akan ku biarkan Magma mendapat kebahagiaan nya secepat itu😏Nggak. Ending masih jauh kek nya. Masih banyak masalah ke depannya. OSIS belom di tuntaskan kan? Magma belom dapet karma kan? Bara apa kabar? Eza sama Cindy nasib nya gimana?
Ramein🔥🔥🔥
Happy reading, luv🔥🔥🔥
------
15 pasukan Galuh. 3 di antaranya adalah teman-teman Magma, 6 anak buah Galuh sendiri, sisanya, kelas-kelas lain yang sepertongkrongan dengannya.
Kemunculan Eza dari lantai bawah, naik ke atas dan di ikuti anak-anak OSIS yang lain mengundang Galuh dan kawan-kawan untuk segera berdiri menanti kedatangannya.
Mereka tiba tepat di saat hari sudah mulai gelap. Angin sore mencoba menenangkan api emosi dari kedua kutub yang berlawanan itu. Eza dan Arnold mengambil posisi berdiri tegap, tepat setelah Galuh datang menghampiri keduanya.
"Biasain ngucap salam sebelum datang." Ujar Ramon, wakil ketua 2 Galuh.
Suasana menghening. Tidak ada satupun dari anak OSIS yang menuruti perkataan mereka. Tidak guna, paling nanti tidak di jawab.
Abaikan. Galuh lalu mengangguk-angguk, menatap Eza dari atas sampai ke bawah yang jauh lebih pendek darinya.
Berganti arah, dia pun beralih ke Arnold di sebelahnya lagi. Tubuh kurus tinggal tulang, bahkan di bayangan Galuh, jika angin sore ini makin dahsyat, niscaya tubuh Arnold akan terbawa kencang oleh angin. Hahaha. Receh sekali humor Galuh.
Jadi, mana yang cocok untuk Galuh patahkan lebih dulu? Harus mulai dari mana? Omong kosong! Dua tubuh ini saja tidak akan membuat Galuh kenyang nantinya!
"Bawa pasukan ya? Cih." Ejek Galuh. Memandang remeh ke arah Eza.
"Cemen. Huuu.." Rijal lalu menurunkan jempolnya ke bawah.
"Cewek-cewek juga? Mau kita abisin juga nih? Bagus tuh." Kata Udin.
Ocha yang tidak terima mendengar itu langsung melangkah maju. Berdiri tepat di tengah-tengah Eza dan Arnold. "Teruntuk, Bang Galuh yang terhormat, beserta teman-temannya sekalian."
"Saya, Ocha, perwakilan dari OSIS semuanya terkhusus yang putri. Meminta maaf yang sebesar-besarnya kepada kalian, jika kami pernah melakukan kesalahan. Baik itu sengaja maupun tidak di sengaja." Ocha membungkuk sedikit, dan tersenyum ramah.
Galuh hanya menyilangkan tangan. Dasar orang-orang bodoh. Tidak nyambung, tidak ada otak. Tapi, tunggu saja lah. Lihat apa yang orang-orang ini akan persembahkan untuk Galuh nanti.
Suara pintu masuk berbunyi. Ketegangan suasana sempat memecah saat mereka melihat ada dua orang datang. Magma dan Glora.
Glora terus berjalan dan mengambil posisi di sebelah Nindi. Sedangkan Magma, ikut pula berdiri di belakang nya. Mengawasi Glora.
"Udah. Sana ke depan. Ke temen-temen Kak Magma." Bisik Glora mengusir.
Magma tak menghiraukan hal itu. Dia tidak menurut sama sekali dan tetap di posisinya.

KAMU SEDANG MEMBACA
MAGMA
Teen Fiction⚠️ 𝐓𝐨𝐱𝐢𝐜 𝐑𝐞𝐥𝐚𝐭𝐢𝐨𝐧𝐬𝐡𝐢𝐩 ⚠️ "Cewek lo, buat gue." Magma. Cowok galak, dingin, pemaksa, egois, sombong, dan segala sikap kepenguasaannya, telah resmi jatuh cinta pandangan pertama pada Glora, yang merupakan pacar musuhnya. Saat di kanti...