Vote yaa🔥🔥🔥
Ramein 🔥🔥🔥
Happy Reading🔥🔥🔥
-----
"MAGMA! Lo mau kemana, woi!!"
"Bang Sevend sama Bang Kasa udah di depan!"
"MAGMAAA!!!"
"Ah, udah capek-capek masa nggak jadi sih?"
Suasana pulang sekolah ini dapat di bilang lebih menegangkan daripada biasanya. Suara bising memekakkan telinga dari knalpot Gangster HABEAS telah menanti dengan indah di depan gerbang SMA BATAVIA. Siapa lagi yang mereka tunggu jika bukan OSIS?
Bahkan Bang Galuh dan anak buahnya kemarin pun ikut andil meramaikan. Tak sedikit orang yang jadi segan untuk pulang lewat gerbang depan karena takut menengahi keadaan yang sedang panas ini. Para satpam juga sudah mengusir mereka demi ketenteraman siswa-siswa, tapi tidak di pedulikan dengan alasan 'bel kebebasan' kan sudah di bunyikan? Itu tandanya mereka sudah bebas dong?
Masa bodo dengan Magma tadi yang tampak terburu-buru pergi, Arash, Cakka, dan Recky tetap akan bergabung dengan geng-nya demi memberantas OSIS. Ya, cowok itu memang bodoh semenjak mendapat masalah yang menimpanya. Ini harusnya adalah kesempatan kedua bagi Magma agar dapat menuntaskan dendamnya pada OSIS. Bukannya ini yang mereka tunggu dari dulu kan?
Cowok itu tak peduli. Dia langsung ke kelas 10 Mipa 7. Suatu keberuntungan untuknya, saat dia tiba, Glora juga sudah keluar dari kelas.
Gadis itu kaget melihatnya. Tahu bahwa Magma berjalan cepat ke arahnya, dia langsung buru-buru juga untuk pergi.
"Glora!!!"
Sekali tarikan harusnya Magma sudah bisa menjangkau tangan cewek itu. Tapi siapa sangka? Ada tangan lain yang lebih dahulu menghalangi itu semua terjadi.
Eza.
Betapa bergemuruhnya hati Magma melihat cowok ini. Dia sudah benci, malah akan diikut campuri?
Magma menyentak tangannya sendiri agar bisa lepas. "Minggir lo."
"Jangan gangguin Glora lagi." Eza memunggungi Glora, menjaga cewek itu seakan Magma ini ingin menyakitinya.
"Eza, minggir."
Eza tersenyum. "Oh iya. Lo bawa pasukan? Suruh pasukan lo itu pergi dari sini, pengecut!"
"Bangsat!" Refleks Magma langsung mendorong tubuh itu kuat. Ini di luar kendali. Magma benar-benar tidak ingin main-main sekarang.
"Kak Magma." Glora menarik Eza agar menjauh dari cowok itu. Magma yang melihatnya makin terganggu. Dia tidak suka jika seandainya Glora lebih memihak cowok ini nantinya.
Oke, Magma mengatur nafas. Dia tidak boleh terpancing. Dia hanya perlu bicara dengan Glora sekarang. "Glora, ayo ikut gue." Dia masih tetap mencoba untuk menarik tangan gadis itu.
"Lepasin Glora!!!" Bentak Eza.
"Jangan pernah ikut campur urusan gue sebelum gue nggak bisa lagi nahan diri buat ngelakuin hal kasar sama lo, Za. Selagi gue ngomong baik-baik, pergi lo dari sini."

KAMU SEDANG MEMBACA
MAGMA
Teen Fiction⚠️ 𝐓𝐨𝐱𝐢𝐜 𝐑𝐞𝐥𝐚𝐭𝐢𝐨𝐧𝐬𝐡𝐢𝐩 ⚠️ "Cewek lo, buat gue." Magma. Cowok galak, dingin, pemaksa, egois, sombong, dan segala sikap kepenguasaannya, telah resmi jatuh cinta pandangan pertama pada Glora, yang merupakan pacar musuhnya. Saat di kanti...