BAGIAN 44 |

347K 35.9K 13.1K
                                    

Vote vote vote🔥🔥🔥
Happy reading nak 🤰🔥🔥

Spam api kalau kangen magma🔥🔥🔥

-----

"Magmaaa! Stop it!"

"Magma! Stop i bilang yes stop!"

Cindy mempercepat larinya di sepanjang koridor demi mengintai langkah cowok itu.

Magma berhenti. Cindy melintangkan tangan di dinding depannya dengan nafas yang masih tersengal-sengal.

"Iya. Kenapa?" Tanya Magma to the point. Dia paling anti jika harus di modusi nantinya. Hanya akan membuang-buang waktu saja.

"Glora mana?"

Magma hanya diam. Kebingungan.

"Fiuh," Cindy mengatur nafas dan mengelap keringat. "Maaf, Mag. Aku tau ini lancang.. Tapi.."

"Apa?"

"AKU MAU NEBENG PULANG HUAA! HIKSS. Aku ketiduran di kelas dan sekarang sekolah udah sepi. Cuman ada anak OSIS dan aku langsung lega pas liat kamu lewat depan kelas aku tadi. Jadi aku bisa nebeng pulang. I-iya aku tau kamu pasti pulang bareng Glora kan? Iya, aku ngerti kok Magma. Makanya aku mau minta izin sama Glora buat nebeng ke kalian. Nggak apa-apa kalo aku di belakang ntar. Aku nggak bakal dengerin kalian, aku nggak bakal liatin kalian. Aku, aku pake earphone ntar."

"Dih," Magma sukses tertawa di buatnya.

Cindy jadi gugup. "Nggak mau ya Mag?"

"Enggak."

Cindy bungkam seketika.

"Lo pikir gue bego?" Magma mengangkat dagu. Dia mendekat.

"Pertama, lo bisa ketiduran di kelas lo? Temen-temen lo nggak bangunin gitu? Lo nggak kebangun gara-gara kelas lo bubar?"

"Kedua, gue nggak lewat depan kelas Mipa tadi. Gue abis dari kelas 10."

"Ketiga, lo juga bukan dari tangga atas. Lo dari arah lapangan. Bisa aja lo abis dari gerbang terus ngeliat gue, dan lo lari, beralasan kayak tadi?"

"Dan keempat. Kenapa harus libatin gue? Lo bisa pulang sendiri kan? Bayar ongkos sendiri."

Cindy gelagapan dengan jantung yang masih deg-degan.

"Mag, aku mau cerita."

"Gue nggak pulang bareng Glora. Gue nggak mau kalo harus pulang berdua doang sama lo. Nanti Glora salah paham."

"Aku, aku aja kalo gitu yang ngomong ke Glora buat ngejelasinnya. Gimana?"

"Kok ngebet banget ya?" Magma makin sinis. "Nggak malu minta anterin pulang sama cowok orang?"

Cindy pikir dengan begitu dia bisa pulang bersama Magma dengan mudah? Magma tak tahu lagi harus berbuat apa sekarang. Dia tidak ingin memperpanjang urusan dengan gadis ini.

"M-magma. Aku tau ini. Aku paham juga kok. Tapi kok kamu tega banget sih ngomong kayak gitu ke aku?"

"Ya karena emang harus pake cara gini biar lo tuh sadar."

MAGMATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang