BAGIAN 30 |

461K 40.1K 9.5K
                                    

Happy reading🔥🔥🔥

Vote, vote, vote🔥🔥🔥

Sebarkan emot api sebanyak-banyaknya🔥🔥🔥

-----

     "Eh, Kak Magma ikut ekskul apa di sekolah?"

     Sekedar basa-basi selama perjalanan mengantar Glora pulang. Daripada canggung-canggung tanpa percakapan kan? Magma juga sepertinya ikut diam tak tahu kenapa. Tapi ketahui lah, saat Glora membuka topik, dia langsung menoleh dan berdeham. Menetralkan keadaan. Entah siapa yang paling gugup sekarang.

     "Takraw gue. Kenapa?"

     "Nggak, nggak apa-apa. Nanya doang."

     "Lo mau masuk ekskul apa besok?"

     "Aku nggak ke olahraga lah. Aku ke kimia sama fisika aja. Nggak capek."

     "Cih, capek fisik enggak, capek otak iya."

     Glora tertawa.

     "Eh? Apa tadi? 'aku'? Nggak salah denger gue?" Ledek Magma.

     Glora hanya mengangkat bahu acuh, "apa salahnya? Sopan ke cowok sendiri kan?" Dia tak sengaja melihat ke buku pelajaran Magma tadi, lalu mengambilnya.

     Magma hanya diam. Dia memperhatikan Glora membolak-balik buku itu dengan santai.

     "Tapi gue nggak mau manggil 'aku-kamu'."

     "Kenapa?" Glora menoleh.

     "Geli."

     "Haha. Ya udah nggak apa-apa. Aku aja yang manggil gitu. Biar sopan. Lagian Kak Magma kan juga Kakak angkatan aku." Glora mengangguk tak apa. Dia melihat lipatan buku itu dan garis-garis dengan tinta merah. "Ini tugasnya?"

     "Iya. Cuman catetan doang. Ngeringkas. Bukan tugas."

     "Ya udah. Sini aku aja yang nyatet Kak." Tawar Glora antusias.

     "Ha?"

     "Iyaaa. Nggak apa-apa. Aku suka nulis banyak-banyak gini."

     "Nggak, nggak usah. Gue abis ini mau anterin itu ke rumah Krist. Dia emang biasanya ngerjain tugas gue."

     "Iih, nggak apa-apa. Aku juga bisa kok." Glora memeluk buku itu.

     "25 halaman. Kumpul senin besok. Sanggup?"

     "Sanggup lah. Cuman 25 doang. Ya? Aku aja ya? Nggak usah ke temen Kak Magma. Kan sekarang udah ada aku."

     "Sekarang sabtu, besok udah minggu. Lo mau ngerjain kapan?"

     "Nanti malem aku mulai."

     "Nanti malem kita kan jalan."

     "Nggak usah jalan-jalan mulu ah. Nggak capek apa?"

MAGMATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang