Voteeee🔥🔥🔥
Ramein tiap paragraf🔥🔥🔥
Happy reading 🔥🔥🔥
------
"Glora. Cindy kecelakaan. Lo tau nggak?" Eza datang lagi ke ruangan Ayah Glora hanya demi menginformasikan hal ini. Beberapa menit yang lalu dia baru saja pergi padahal.
"Kak Cindy? Seriusan?" Glora lumayan kaget mendengar hal ini.
"Iyaa!"
"Cindy? Cindy siapa, Glora?" Tanya Rey. Dia yang sudah bangun sedari tadi ikut penasaran dengan info dari Eza barusan.
"Kakak kelas aku, Pa."
"Kita perlu liat keadaannya nggak Glo?" Tanya Eza ragu. Pasalnya.. Dia tidak yakin Glora masih berhubungan baik dengan Cindy.
"Perlu. Kita kan OSIS. Itu anak SMA kita juga." Glora langsung berdiri dan akan melangkah namun Eza menahannya.
"Eh, Glora, tunggu." Eza mendongak ke atas. "Dorongin kursi gue." Pintanya sedikit menyebalkan.
"Astaga." Glora tertawa pelan jadinya. Eza tampak modus sekali. "Padahal yang kenapa-napa cuman daerah leher Kak Eza. Nggak ada pengaruh ke kaki sama sekali."
"Ada, Glora. Kepala gue pusing kalo berdiri sama jalan."
Senyuman Glora mengendur. Kasian juga ya Eza. Ini semua kan salahnya.
Tapi jika Glora mendorong kursi roda Eza, akan tampak mesra bukan? Apalagi sampai di lihat oleh teman-teman Cindy? Nanti jika Magma tau..?
"Kak Eza di sini aja. Istirahat biar nggak capek. Aku bakal pergi sendiri ke sana."
"Katanya perlu, karena kita OSIS dan Cindy Kakak kelas kita." Balas Eza membalikkan ucapan gadis itu.
"Kan udah ada aku."
"Glora. Apa salahnya sih bantuin Eza pake kursi rodanya?" Ujar Rey menengahi.
"Tapi Kak Eza lagi sakit."
"Enggak. Gue cuman nggak bisa buat jalan aja. Gue udah mendingan kok." Eza tersenyum, menaik-turunkan alisnya.
Glora akhirnya bergeming dan kemudian mengangguk. "Oke deh. Nggak masalah." Dia akhirnya tersenyum simpul dan mendorong kursi roda Eza untuk menuju ke ruangan Cindy berada. Ini tidak akan menjadi masalah nanti. Hanya membantu Eza untuk memakai kursi rodanya? Bahkan mereka tidak bersentuhan sama sekali dengan hal ini.
"Kak Eza.."
"Soal aku yang cerita tentang masalah aku sama Kak Magma tadi, jangan kasih tau siapa-siapa ya. Aku udah nggak apa-apa kok."
-----
"Ky. Cindy di ruangan mana, Ky?" Tanya Magma begitu mendesak. "Ini gue mau nanya ke susternya lagi nggak ada. Anjing! Gue udah ke UGD juga nggak ada kalian." Magma mengacak rambutnya kasar. Benar-benar frustrasi.
KAMU SEDANG MEMBACA
MAGMA
Teen Fiction⚠️ 𝐓𝐨𝐱𝐢𝐜 𝐑𝐞𝐥𝐚𝐭𝐢𝐨𝐧𝐬𝐡𝐢𝐩 ⚠️ "Cewek lo, buat gue." Magma. Cowok galak, dingin, pemaksa, egois, sombong, dan segala sikap kepenguasaannya, telah resmi jatuh cinta pandangan pertama pada Glora, yang merupakan pacar musuhnya. Saat di kanti...