BAGIAN 63 |

294K 35K 48.2K
                                    

Voteee🔥🔥🔥

Ending udah deket. Yakin tetep mau jadi siders? Nggak mau remein kayak temen-temen yang lain?🔥🔥🔥

Xixixi.. Happy reading, luv🔥🔥🔥

Part ini dua kali lipat lebih banyak daripada biasanya karena kalian udah ngasih 30 k komen kemaren. Semoga suka!❤

------

     "Hufhh... Kelamaan di rumah sakit, Papa jadi kudet ya Glora. Hahaha." Rey terkekeh pelan. Pria dengan kaca mata itu tampak sibuk memainkan ponselnya sembari menunggu Glora menghidangkan sarapan pagi mereka.

     "Kelamaan apaan? Papa cuman sehari di rumah sakit." Glora menggeleng heran di buatnya.

     "Nih. Berita viral dari Fadli. Pemilik donat CC kesukaan kamu itu. Dia punya anak gadis, yang di lecehkan di hotel Wezza sama salah satu dari keluarga Pak Bromo. Waw.." Rey mendecak tak menyangka. "Bromo? Ya, ya. Papa kenal dia. Mereka ini keluarga terpandang. Mantan partner kerja Papa dulu sewaktu Papa masih di Indo. Waduh, nggak nyangka ya." Rey membenarkan kembali posisi kacamatanya demi kenyamanan saat terus membaca artikel.

     Perlahan gerakan Glora memelan, dia menatap ragu ke Papa nya. Kemudian duduk. Perasaannya mulai tidak enak.

     "Fadli bodoh. Dia ngumbar aib sendiri namanya nih."

     "Kejadiannya.. 24 Februari. Loh, ini kan malam waktu itu kita di hotel Wezza juga? Kok kita nggak tau yah."

     "Papa kenal Pak Fadli?" Tanya Glora.

     "Ya. Temen lama. Tapi, ya.. Nggak begitu akrab sih. Cuman sebatas kenal." Rey melepas kacamatanya dan mematikan ponselnya. "Keluarga Bromo juga. Yang nama anggota keluarganya ilmu gunung itu kan? Hahaha. Unik sih, lucu. Tapi, ini bukan sekali dua kali keluarga mereka malu gara-gara anak sendiri. Udah nggak asing lagi denger kabar anak mereka punya ulah di media-media manapun."

     "4 anak nya cowok, masih muda-muda. Satu nya cewek, masih kecil. Mungkin, ada yang sebaya sama kamu juga. Oh, iya! Kamu SMA Batavia kan? Nggak salah anak Bromo juga di SMA Batavia. Pasti tau dong kamu sama anaknya?"

     "Iya. Tau. Makanya, tadi Glora nanya itu. Hehe."

     "Nah, iyaa. Yang sebaya ada?"

     "Ada, Lahar namanya."

     "Yang lain? Kakak kelas kamu misalnya? Papa lupa nama-nama mereka loh."

     "Hmm.. Kak Magma. Satu lagi Kak Bara. Tapi Kak Bara nggak di SMA aku sih."

     "Nah, iya. Bara ini yang bikin ulah sama anak Fadli kemaren. Dia di lecehin gitu aja. Dari artikel yang Papa baca tadi, ini soal urusan percintaan remaja dia sama si adek nya, siapa tadi? Magma? Nah iya, si Magma. Kabarnya, anak Pak Fadli ini cewek nya si Magma itu. Karena ada masalah pribadi dari Bara sama Magma, akhirnya cewek Magma yang jadi korban. Aduh, ngeri ya mereka? Cuman gara-gara dendam, semuanya berakibat fatal dan melibatkan keluarga orang lain juga. Keluarga Pak Fadli."

     Glora berdeham bimbang. Harus bagaimana ya dia merespons? Mungkin, pura-pura tidak tahu saja lah.

     Glora akhirnya menuangkan nasi goreng ke piring nya, dan berpura-pura makan dengan tenang.

MAGMATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang