(mulmednya jangan di play dulu)
Besok adalah hari dimana Ara dan satu angkatannya itu akan mengadakan pesta prom night. Ara sedikit gugup saat ia menyadari bahwa ia harus memakai gaun yang diberikan Baskara kepadanya. Ia semakin gugup saat menyadari bahwa dirinya harus memberikan persembahan nyanyi saat prom. Entah kenapa dirinya ditunjuk oleh teman satu kelasnya padahal suaranya juga tidak begitu bagus.
Ara memberhentikan lamunannya dan kembali memperhatikan pelajaran. Dia menoleh ke arah Carnelie, gadis itu telah tertidur pulas dengan buku yang dibiarkan terbuka untuk menutupi dirinya. Pintar. Mengingat guru yang mengajarnya ini tidak terlalu tinggi, jadi tidak mungkin kelihatan bukan?
Ia mendengar dibelakangnya sedang berbisik-bisik, menggosip.
"Kira-kira, queen and king prom besok siapa ya?"
"King-nya pasti Baskara."
"Oh, iya, udah pasti sih."
"Queen-nya pasti Widya."
"Menurut gue sih Ara."
"Bukannya mereka udah putus?"
"Aduh padahal cocok banget, kalo sama Widya terlalu strong."
"Hahaha, apa-apaan terlalu strong."
"Auranya kuat weh, kalo sama Ara, Baskara jadi kayak santai gitu."
"Gue tim Widya."
"Gue tim Ara."
Ara memutuskan untuk pura-pura tidak dengar saja. Memangnya apaan pakai tim-tim segala. Lagipula dirinya dan Baskara tidak akan bersama lagi. Memang betul, Widya lebih cocok. Dan ia pun berharap agar tidak akan menjadi queen di prom besok. Ia tak mau bersanding ataupun dekat dengan Baskara lagi.
Tok.
Tok.
Ara menoleh ke asal sumber suara, betapa malasnya ia melihat orang itu sekarang. Apakah dia bisa tenggelam sekarang?
"Permisi, bu. Saya mau mengantar buku ini." Ara menoleh pada buku yang dibawa lelaki itu. Bodohnya ia berharap kisah cintanya akan seperti di novel-novel dimana sang lelaki mengajaknya untuk ber-duet untuk penampilan besok.
Baskara melirik sedikit ke arah Ara, tetapi gadis itu tidak melihatnya. Gadis itu sedang memperhatikan buku-bukunya dengan serius. Entah itu serius atau hanya pura-pura agar tak melihat dirinya saja.
Baskara menaruh buku yang dibawanya ke atas meja lalu pergi meninggalkan kelas itu tanpa ada tahanan.
Ara lalu menoleh ke arah pintu, ternyata Baskara sudah pergi. Dia sedikit lega. Ara lalu menoleh pada Carnelie itu, gadis itu tak bergerak dari posisinya tadi. Ia jadi takut kalau Carnelie... Ah sudahlah.
"Nel... Nel..." Carnelie tak bergeming.
"Baik anak-anak pelajaran kita sampai sini saja ya, terima kasih semua. Ayo ketua kelas memberi salam."
"Siap.. Beri salam.. Selamat pagi, bu.." Semua orang mengikuti ketua kelas yang sedang memberi salam.
Ara menghampiri meja Carnelie, lalu menggoyang-goyangkan tubuhnya.
"Ih, nih orang mati apa gimana.."
"Heh, sembarangan lo setan." Carnelie langsung bangun membuat Ara seperti terkena serangan jantung saat itu juga.
"Ra, mau ke salon gak?"
"Gak."
"Kan besok prom woy! Ini tuh kesempatan lo biar lo bisa keliatan cantik di depan Baskara."
![](https://img.wattpad.com/cover/175259307-288-k609089.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
BASKARA ✅
أدب المراهقينBaskara Ganeva, cowok ganteng idaman para wanita di SMA Belvado. Si cuek, dingin, ganteng, tinggi, putih, dengan muka yang hampir sama dengan tembok. Baskara membenci perempuan semacam Ara. Yang pecicilan dan salah satu yang berani mengejar cintanya...