P A R T 22

1.3K 62 2
                                    

Jangan hanya menilai masalah dan siapa yang salah dari satu cerita. Kalian tidak tahu kan, sisi orang kedua bagaimana?
-unknown

****

Ara mencari keberadaan laki-laki itu mulai dari kelasnya, taman belakang sekolah, laboratorium, hingga perpustakaan, tetapi tak dapat menemukannya. Akhirnya Ara melihat siluet Ardira di ruang musik dan Ara segera menghampirinya. Ia tidak mau keadaannya semakin rumit jika begini caranya.

Tok.

Tok.

"Masuk, aja, gue cum.. Ara?"

"Em.. Hai." Ara malah menjadi canggung berada di dekat cowok itu.

"Kenapa, Ra?"

"Ara mau lurusin sesuatu."

"Apa?"

"Sebelumnya Ara mau tanya."

"Tanya apa?"

"Ardi suka sama Ara?"

"Suka."

"Sayang?"

"Gak, lo punya Baskara. Gue sadar."

"Ta..tapi Ara gak suka sama Ardira."

"Lo gak bilang pun gue tahu, Ra."

"Terus kenap tetep suka?"

"Gue gak berusaha hilangin, ga berusaha mengejar juga. Gue bakal biarinin aja perasaan gue."

"Tapi.."

"Tapi apa? Tapi Stefany suka gue?"

"Kok Ardi tau?"

"Stef udah bilang gue."

"Jadi karena itu dia nangis." Ucap Ara pelan tapi masih dapat terdengar oleh Ardira.

"Stef nangis?"

"Iya, karena Ardira. Stef tuh cinta sama Ardira."

"Kayak Baskara dulu, gak bisa kan dia suka sama lo walau lo udah nunjukin cinta mati-matian? Gue juga, gue belom bisa."

"Kenapa harus gue?" Ara mulai tertunduk.

"Ra.. Bukan salah lo."

"Salah Ara kalo misalnya persahabatan Ara sama Stef rusak."

"Gak, Ra! Jangan ngomong gitu." Ardira memegang kedua bahu Ara membuat cewek itu mendongak.

"Kalo Stef musuhin lo karena hal ini, berarti dia yang kekanak-kanakan."

"Ardi, jangan gini, kalo ada yang liat gimana?"

"Lo takut? Cuma ada kita di sini, Ra."

Brak.

"Ara..." Lirih Stefany dengan lelehan air mata yang sudah menghiasi pipinya.

"Stef, bukan gitu!" Percuma, Stefany telah pergi meninggalkan mereka berdua

****

Stefany berjalan bersungut-sungut karena tutor musik yang diadakan guru bidang studinya itu. Sekarang ia harus pergi ke ruang musik yang terletak di pojok sekolah dan ia sangat malas pergi kesana.

"Ardi, jangan gini, kalo ada yang liat gimana?" Stefany langsung cepat-cepat bersembunyi di balik pintu dan menajamkan telinganya. Ada Ardira dan Ara di sana.

"Lo takut? Cuma ada kita di sini, Ra." Stefany menutup mulutnya lalu segera keluar dari tempat persembunyiannya.

Brak.

BASKARA ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang