P A R T 56

1.5K 42 5
                                        

Tiga bulan sudah berlalu, acara pernikahan Baskara dan Ara itu telah dipersiapkan dengan baik. Maka dari itu, membuahkan hasil baik hari ini. Di kamar hotel bintang lima yang megah ini, Ara duduk di depan cermin riasnya. Beberapa make up artist dan hair stylist-nya sudah mulai menyiapkan alat-alat yang diperlukan. Iya, hari ini adalah acara pernikahan Baskara dan Ara. Bahkan keduanya masih tak menyangka bahwa hari ini akan sampai. Hebat bukan, betapa cepatnya waktu membuat segala perjuangan manis pahit bisa berbuah?

"Kamu cantik banget, belom di make up aja udah cantik."

"Makasih kak." Iya, umur MUA itu memang tidak berbeda jauh dengan Ara.

Setelah kurang lebih dua jam bersiap, akhirnya Ara dapat mengenakan gaunnya. Gaun yang baru ia dapatkan beberapa hari yang lalu karena dia sulit sekali memilih. Untung saja Baskara bisa bersabar menghadapi sifat labil perempuan itu.

"Kurang kenceng atau udah pas?"

"Sedikit lagi kak, masih agak lose." Maka gaun itu diketatkan lagi baru tali dibelakangnya diikat berbentuk pita.

"Perfect."

Tok.

Tok.

Ara membuka pintu, ternyata ada Zersa dan Ardira disana.

"Astaga... Lo nikah sama gue aja gimana?" Ucap Ardira ngaco yang langsung dibekap oleh Zersa.

"Jangan keluarin kata-kata haram lo ye di hari suci ini."

"Kenapa nih?"

"Itu, si Baskara suruh kita liat lo. Kata dia liatin pokoknya Ara harus jadi perempuan paling cantik dan bahagia hari ini." Ucap Zersa dilebih-lebih kan.

"Ga gitu, nyet."

"Ya pokoknya kita disuruh nengokin lo, aneh kan calon suami lo."

"Oke, gue gak kenapa-napa kok. Udah balik gih."

"Eitss, sabar. Ini Baskara ada titipin kita buat lo." Zersa memberikan anting berbandul berlian yang sangat cantik.

"Dia suruh gue pake ini?"

"Iya."

"Oke, makasih ya Zer, Ardi."

"Oke, kita balik ya."

"Oke."

Ara memandangi anting itu, lalu ia segera becermin untuk memasang pemberian Baskara itu. Semuanya terlihat sempurna.

"ARA!!!"

"Eh, bencong, bencong, bencong." Latah MUA nya membuat Ara sedikit tertawa geli.

Untung saja ia tidak sudah selesai memasang anting, kalau tidak, bisa saja telinganya harus berdarah-darah karena tertusuk.

"Apa sih, Nel. Ngagetin aja."

"Lo tahu gak siapa yang dateng?"

"Siapa?"

"STEFANI!!! DIA BAWA COWONYA."

"Terus kenapa, Nel..."

"COWONYA BULE ANJRIT."

Ara masih tak habis pikir dengan Carnelie.

"Idih tau gitu Virdo gue relain aja."

"Heh, sinting ya lo. Yang minggu depan mau nikah siapa?"

Ya memang minggu depan adalah acara pernikahan Carnelie dan Virdo. Kalian bingung? Sama, Ara juga bingung dengan pasangan kekasih itu. Tak ada hujan tak ada petir mereka tiba-tiba memberi undangan. Membagongkan.

BASKARA ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang