P A R T 28

1.1K 50 2
                                    

Baskara gak tertarik lagi untuk temenan sama lo.
-Sabitha Kristhy

****

Widya memandangi dirinya di cermin toilet. Hari-hari rasanya menjadi berat bagi Widya. Tidak ada sahabat dan pacar yang mendukungnya seperti dulu lagi. Bukankah wajar seorang wanita cemburu? Kenapa Barga tidak bisa menerimanya kembali? Kenapa Baskara tidak bisa memaafkannya? Sebegitu dingin kah hatinya atau sejahat itu kah perbuatannya?

Widya tidak pernah lagi muncul di kantin, ia malu pada semua orang. Setiap hari ia selalu menghabiskan bekalnya di toilet lantai tiga sekolah yang sepi dan hampir tak pernah ada orang. Mungkin memang kejahatannya itu dia perbuat untuk menutupi sisi kesepian dirinya.

Brak.

Widya terlonjak kaget saat pintu toilet itu terbuka lebar, untung saja ia sudah mendekati salah satu bilik di sana untuk bersembunyi.

"Lo yakin gak akan ada yang tahu?" Ucap seorang gadis yang sangat familiar bagi Widya.

"Gak akan."

"Gimana lo bisa ke sini?"

"Gampang lah, gue punya koneksi."

"Jadi gimana rencananya, gue gak mau ya sampe rencana ini bocor."

"Lo tenang aja."

"Cuma perasaan gue doang atau itu satu pintu toilet ke tutup?"

Tok.

Tok.

"Siapa di dalem?"

Widya buru-buru membuang bekalnya ke tempat sampah dan keluar.

"Widya?" Tanya seorang gadis yang tidak memakai seragam seperti siswi pada umumnya.

"Lo.. Sabitha?"

"Iya, kenalin."

"Ada urusan apa lo di sini?" Nadanya menanggapi Sabitha dengan tidak suka.

"Oh, ini adek sepupu gue punya rencana mau pemotretan di tempat gue."

"Lovi adek sepupu lo?" Ucap Widya hampir tak percaya.

Lovi adalah sahabatnya dulu. Tapi semenjak Baskara dan Barga menjauhi gadis itu, entah kenapa Lovi juga ikut menjauhi Widya. Padahal Lovi adalah anak yang sangat pendiam dan pintar, hampir tak pernah keluar kelas setiap istirahat. Bahkan mungkin ada beberapa siswa yang tidak tahu bahwa ia adalah murid di SMA nya ini.

"Kenapa kaget gitu?"

"Beda jauh aja. Udah minggir."

"Lo mantan sahabatnya Baskara ya gue denger-denger." Ucap Sabitha.

Emosi Widya sudah tak kepalang, "Gue sahabat yang dulu selalu ada buat Baskara! Lo, cewek sialan, gak akan bisa gantiin posisi gue!"

"Gimana kalo Ara yang gantiin posisi lo, bahkan lebih dari sahabat." Ucap Sabitha masih tenang.

"Gue gak peduli, lagi pula, cepat atau lambat Baskara bakal jauhin Ara."

"Karena hal itu?"

"Itu apa maksud lo?"

"..." Sabitha berbisik pada Widya.

"Gimana lo bisa tahu?" Jelas sekali Widya terkejut karena setahunya yang mengetahui hal ini hanya Ardira, Zersa, Baskara, dan dirinya.

"Baskara cerita ke gue. Hati-hati aja, Wid."

"Apaan maksud lo?"

"Baskara gak tertarik lagi untuk temenan sama lo."

BASKARA ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang