Gak jaminan kok, nomor satu akan selalu menang.
-Cemara M****
"Aska!" Panggil Ara di koridor sekolah.
"Entar, buru-buru." Ucap cowok itu, tetap berjalan menjauh.
"Aska, kita perlu bicara."
"Nanti, Ra."
"Buru-buru kemana?"
"Ada urusan." Beberapa orang di koridor menoleh karena dua sejoli itu seperti bermain polisi maling.
"Urusan apa? Sabitha?" Baskara menghentikan langkah kakinya.
"Lo apa-apaan sih, Ra? Cemburu gak usah kampungan!" Ucap cowok itu lalu pergi.
Carnelie yang baru saja keluar dari lab biologi di dekat situ langsung meneriaki Baskara.
"Heh cowok dingin! Kalo gak sayang Ara, tinggalin! Jangan kasih harapan seakan-akan lo sayang dia! Cewek pada dasarnya mudah baper!" Baskara tetap melanjutkan langkah kakinya dan tak menoleh sedikit pun.
"Ra, lo kok diem aja sih?"
"Udah lah, Nel. Nanti aja diomonginnya."
"Lo gak bisa gini, lo harus bicara empat mata sama dia. Atau gue ikut, biar gue ngumpet di semak-semak."
"Nel... Gak apa-apa, tuh Virdo nungguin." Ara menunjuk Virdo menggunakan dagunya yang sedang bersandar di tembok dekat mereka.
"Kalo ada apa-apa cerita ke gue, kasian Stef entar tambah sedih."
"Iya, Nel."
"Udah, Nel?" Ara bisa mendengar suara hangat Virdo menyapa Carnelie. Mereka berdua sudah berpacaran sejak SMP, sepertinya tak akan terpisahkan.
Di antara siswa siswi yang menonton kejadian itu ada Widya. Widya yang memerhatikan Baskara dan mengikutinya. Gadis itu tahu Ara dan Baskara sudah saling menyayangi, jarang sekali Baskara seperti itu kecuali ada hal yang sangat mendesaknya berbuat demikian. Widya ingin tahu siapa di balik kekhawatiran Baskara. Apa gadis bernama Sabitha yang disebut oleh Ara tadi?
Sampai di parkiran, Widya bersembunyi di balik tembok dan melihat Baskara menemui seorang wanita yang cantik memakai pakaian modis. Baskara itu memberikan kunci mobil yang Widya tahu adalah kunci mobil Baskara pada wanita itu. Tak lama kemudian wanita itu pergi menggunakan mobil hitam Baskara dan melambai ke arah cowok itu. Widya mengambil ponselnya lalu mengambil foto itu lalu kemudia cowok itu berbalik dan menangkap basah Widya.
"Ngapain lo?"
"Oh, itu Sabitha. Gue mau tahu reaksi Ara saat tahu hal ini."
"Lo gak usah ngomong macem-macem."
Widya menyilangkan tangannya di depan dada, "Kejadian langka loh, seorang Baskara minjemin mobil kesayangannya ke orang. Se-spesial apa tuh cewek?" Widya memancing Baskara.
"Bukan urusan lo, minggir."
"Gue gak menghalangi jalan lo." Sinis gadis itu yang langsung ditinggal pergi oleh Baskara.
"Ara akan tahu, Ka!!" Teriak gadis itu sekali lagi.
****
Cemara M
Aska, ada waktu sore ini?
Jam lima ke taman deket rumah Aska, ya.Baskara G
OkCemara M
Jangan ngaretBaskara G
Iya bawel
![](https://img.wattpad.com/cover/175259307-288-k609089.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
BASKARA ✅
Teen FictionBaskara Ganeva, cowok ganteng idaman para wanita di SMA Belvado. Si cuek, dingin, ganteng, tinggi, putih, dengan muka yang hampir sama dengan tembok. Baskara membenci perempuan semacam Ara. Yang pecicilan dan salah satu yang berani mengejar cintanya...