"Lo bukan sekedar orang asing lagi bagi gue, lo musuh gue sekarang."
-Baskara G****
Baskara melaju kencang dengan mobilnya itu, untung saja dia sempat meng-screenshot lokasi terakhir Ara. Baskara berulang kali merapalkan doa, ia sangat meyesal terhadap apa yang dilakukannya pada Ara.
Di sinilah ia sekarang, di tempat gelap dengan hutan di sekeliling jalannya. Ia turun dari mobilnya dan mengamati sekeliling.
"Ara!!"
"Ara lo di mana?!" Teriaknya kencang namun tak ada jawaban. Baskara pun semakin memasuki kawasan itu dan menelusuri jalan.
Setelah beberapa menit berjalan kaki, matanya menangkap bangunan tua satu-satunya yang ada di situ. Ia berusaha membuka pintu bangunan itu tetapi nihil, bangunan itu dikunci dari dalam.
"Ara!!!"
Dok.
Dok.
Dok.
Baskara menggedor-gedor pintu itu tetapi tak ada suara, sepertinya bangunan itu sudah lama tak ditempati dan mungkin kosong. Baskara mengusap rambutnya frustasi. Tak lama kemudian suara kemudi mesin mobil terdengar, sebuah mobil hitam melaju kencang menjauhi bangunan itu.
Baskara tidak dapat melihat plat nomor mobil itu, mobilnya pun tertinggal jauh di belakang, ia tak dapat menyusulnya. Baskara cepat-cepat mengeluarkan ponselnya dan merekam laju mobil itu, barangkali nomor platnya akan terlihat.
"Ka, gimana?"
"Gue ada rekaman mobil yang gue curigai."
"Platnya? Kelihatan?"
"Gak tau, nih gue kirim ke lo."
"Oke, gue coba cek."
Baskara kembali masuk ke dalam mobilnya dengan perasaan gusar. Kenapa dirinya begitu bodoh?
****
Tok.
Tok.
"Ayo masuk, gue ketemu sesuatu." Ucap Rachel langsung saat Baskara berada di depan pintu rumahnya.
"Maaf, ngerepotin."
"Aduh, Ara udah kayak adek gue sendiri kali, pacar lo atau bukan, gue bakal bantu dia."
"Gimana? Apa yang lo temuin?"
"Tiga nomor platnya kelihatan, tapi gue gak tahu sisanya."
"Mana? Gue mau lihat."
"See? B 158 dan sisanya gue gak tahu."
"Ini kayak plat... Sialan!"
"Lo tenang dulu, belom tentu."
"Coba lo zoom lagi." Rachel pun memperbesar gambar hasil screenshoot-nya dari video yang dikirimkan Baskara.
KAMU SEDANG MEMBACA
BASKARA ✅
Teen FictionBaskara Ganeva, cowok ganteng idaman para wanita di SMA Belvado. Si cuek, dingin, ganteng, tinggi, putih, dengan muka yang hampir sama dengan tembok. Baskara membenci perempuan semacam Ara. Yang pecicilan dan salah satu yang berani mengejar cintanya...