P A R T 16

1.6K 77 2
                                    

"Ara, pulang bareng gue."

"Gak, Ara udah duluan sama gue."

Kepalanya sangat pening mendengar kedua cowo yang saat ini sedang dihindarinya malah menawarkan cewek itu pulang.

"Ara bisa pulang sendiri."

"Gak!" Ucap kedua cowok itu berbarengan.

"Aska, Barga, gak usah. Ara gak mau ngerepotin kalian lagi."

"Tapi, Ra.."

"Barga, hargain keputusan Ara." Ujar cewek itu.

"Gue anter lo."

"Lo gak denger apa yang dibilang Ara?"

"Jadi cewek gak usah sok jual mahal, kemaren ngejar gue sampe segitunya." Ucap Baskara kasar.

"Ara juga mau ingetin Baskara. Kemaren yang suruh Ara pergi dari hidup Aska siapa?" Baskara bungkam dibuatnya.

"Permisi." Ucap Ara pada kedua lelaki yang masih memandangi pundaknya yang telah melangkah pergi. Aska mengusap kepalanya gusar, ada yang harus disampaikannya pada Ara.

Bukan Ara sudah hilang rasa kepada Baskara, hanya saja rasanya terlalu bodoh jika Ara terus menerus mengikuti kata hati daripada logikanya. Mengejar Baskara, adalah suatu hal yang disesalinya sampai sekarang.

Cowok aneh, batinnya.

Barga
Ra, hati-hati

Cemara M
Kenapa tiba-tiba?

Barga
Ada perasaan gak enak

Cemara M
Santai aja

Entah kenapa Ara merasa bahagia dikhawatirkan seperti itu oleh seorang cowok. Rasa yang sebelumnya tak pernah dirasakannya pada Barga.

****

Ara tidak pulang kerumah, melainkan pergi ke rumah Barga. Tujuannya hanya untuk mengambil buku catatan yang sempat dipinjam Barga, tetapi dirinya harus terjebak di suasana mencekam rumah ini karena kehadiran Widya.

"Oh, jadi bener, kalian udah jadian?"

"Gue cuma mau ngasih buku catatan."

"Temen makan temen, emang kenyang, ya?" Sindir Widya pada Ara yang sendari tadi menunduk.

"Apa-apaan sih lo, Wid."

"Lo yang apa-apaan. Lo mutusin gue karena cewek gak tau diri ini kan?"

"Widya!"

"Apa?!"

"Inget, ya. Waktu itu lo yang mutusin gue."

"Tapi lo juga terima, kan?"

"Udah lah, Widya, Barga, mending Ara pulang."

"Mau kemana lo? Urusan kita belom selesai."

"Menurut Ara udah."

"Jangan sok berani lo sama gue sekarang!"

"Bukan sok berani, Ara cuma melakukan apa yang menurut Ara benar."

"Liatin aja, Aska gak bakal mau sama lo!"

"Ara udah tau, dan Ara juga gak permasalahin hal itu."

BASKARA ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang