Carnelie menghela nafas lega, setidaknya cewek itu tak melupakan teman-temannya hanya karena seorang cowok.
****
Kabar Ara dan Baskara berpacaran sudah tersebar ke seluruh penjuru sekolahnya itu. Beberapa ada yang tidak suka, tetapi beberapa malah memuji kesabaran Ara untuk mendapatkan cinta cowok berhati es itu. Ternyata memang semua akan indah pada waktunya.
Tring.
Bel istirahat berbunyi langsung disambut oleh kebisingan kelas yang sudah menunggu-nunggu hal itu. Seperti biasa, Ara dan teman-temannya itu akan pergi ke kantin untuk mengisi perut mereka.
"Ra, kantin gak?"
"Iya bentar, gue belom selesai."
"Kok lo mau sih, Ra? Ngomong lo gue?"
"Baskara risih kalo gue ngomong nama."
"Terus karena dia lo berubah?" Tanya Carnelie sewot. Entah kenapa rasanya cewek itu sangat mudah terpancing.
"Iya, gue juga emang pengen berubah sih."
"Ra, lo gak harus berubah buat Baskara, kalo tuh cowok gak bisa nerima lo apa adanya ya tinggalin."
"Gue juga gak boleh egois, Nel. Gue selalu nuntut dia ini itu, masa dia minta gue rubah cara ngomong aja gak bisa?"
"Terserah lo deh."
"Ra?" Suara lembut itu mengagetkan Ara.
"Mau ke kantin gak?"
"Gue bareng sama temen gue." Carnelie menghela nafas lega, setidaknya cewek itu tak melupakan teman-temannya hanya karena seorang cowok.
"Oh, yaudah. Duluan, ya."
"Iya."
"Oh, ya, entar sore ketemu di taman biasa ya, ada yang mau gue kasih." Ara tersenyum meng-iya-kan.
Carnelie menyenggol bahu Ara, "Cie, aduh enak ya."
"Apa sih."
"Virdo kok gak pernah gitu ya."
"Bersyukur lo onta, masih ada yang mau!" Celetuk Stefany disusul Ara yang tertawa.
"Berisik lo."
"Gak makan-makan nih. Laper." Ucap Ara memegangi perutnya lalu mereka bertiga keluar kelas menuju ke kantin.
"Lo makan apa, Stef?" Tanya Ara yang kemudian dijawab oleh tanda tidak tahu oleh Stefany.
"Mie ayam aja lah, murah, kenyang pula." Celetuk Carnelie.
"Nel, ini buku lo yang kemarin gue pinjem, makasih, ya." Ucap Virdo yang sudah berdiri di hadapan gadis itu.
"Iya." Jawab Carnelie cuek.
"Kenapa lo sama Virdo?" Tanya Ara melihat keganjilan di antara pasangan itu.
"Gak usah dibahas, gak penting."
"Gue beli makan dulu deh." Ucap Stefany.
"Stef titip mie ayam satu." Ucap Ara.
"Gue juga." Timpal Carnelie.
Setelah Stefany pergi, Ara langsung menatap Carnelie. Ara tahu ada yang disembunyikan oleh sahabatnya itu.
Carnelie menghela nafas, "Gue gak mau Stef tahu."
"Kenapa?"
"Wajar gak sih gue takut di tikung?" Ara diam, ia pun tak tahu jawabannya.
"Lo tahu Stef gak kayak gitu."
KAMU SEDANG MEMBACA
BASKARA ✅
Teen FictionBaskara Ganeva, cowok ganteng idaman para wanita di SMA Belvado. Si cuek, dingin, ganteng, tinggi, putih, dengan muka yang hampir sama dengan tembok. Baskara membenci perempuan semacam Ara. Yang pecicilan dan salah satu yang berani mengejar cintanya...