Tak terasa jam pelajaran telah usai, chika beserta kedua sahabatnya langsung memasukkan semua barang yang berada di atas meja ke dalam tas barulah mereka keluar dari dalam kelas.‘’langsung pulang nih?’’ tanya tyas kepada kedua sahabatnya.
‘’iyalah gue cape mau istirahat’’ jawab
chika.‘’gila sih si aldi, gercep amat nembak si agnes nya’’ ucap ike heboh.
‘’baguslah berarti dia emang cinta sama agnes’’ jawab chika.
‘’denger suara retakan gak sihh?’’ tanya tyas membuat chika serta ike bingung.
‘’enggak tuh’’ ucap chika.
‘’eh iya yas bunyi terus dari tadi’’ timpal ike baru mengerti maksud perkataan tyas.
‘’lo berdua gila ya, gak ada suara apa-apa njirr’’ semprot chika.
‘’ada chik yang retak kan suara hati lu’’ balas tyas.
‘’uhh cakitt’’ timpal ike ikut menggoda chika.
‘’enggak sih biasa aja’’ elak chika kemudian berjalan meninggalkan sahabatnya.
‘’tungguin nyet’’ teriak ike berlari mengejar chika.
Sesampainya mereka diparkiran chika melihat aldi tengah duduk di kap mobilnya sambil bercanda gurau dengan teman-temannya entah apa yang mereka bicarakan membuat mereka terus tertawa tanpa melihat sekitar, tyas yang melihat deas tengah duduk di motornya lantas menghampiri deas untuk diminta mengantarnya pulang sementara ike mengikuti tyas dibelakangnya, saat chika ingin melangkahkan kakinya menuju sahabatnya sebuah teriakan yang memanggil namanya lantas mengundang semua orang menatap sebuah suara yang menyeruakan namanya dari luar sana.
Chika lantas melihat pemilik suara yang memanggilnya tengah berdiri di samping motornya yang berada di depan gerbang membuat chika bergegas menghampiri orang tersebut.
‘’el ngapain disini?’’ tanya chika bingung melihat kehadiran Rafael di sekolahnya.
‘’jemput lo’’ jawab Rafael.
‘’gak usah el, gue bareng temen’’ tolak chika membuat Rafael menghela nafasnya.
‘’oiya el, gue minta maaf atas nama aldi ya, gara-gara dia lo jadi kayak gitu’’ sambungnya melihat luka yang berada disudut bibir Rafael.
‘’gimana sebagai gantinya lo pulang bareng gue, anggap aja gue maafin perbuatan aldi kemarin malem’’
‘’tapi..’’
‘’udah ayo naik’’ suruh Rafael menarik tangan chika pelan.
Dilain tempat aldi yang melihat interaksi antara chika dan Rafael membuat emosinya naik dimana Rafael yang memegang tangan chika, saat ingin menghampiri keduanya suara panggilan agnes membuat dirinya lantas memberhentikan langkahnya lalu membalikkan tubuhnya kearah sahabatnya untuk meminta tolong.
KAMU SEDANG MEMBACA
ANCHIKA
Teen FictionAnchika aquella, perempuan yang harus menikah muda di usianya yang baru 17 tahun. Entah apa yang berada di pikirannya hingga mengiyakan ajakan Tante diva, selaku wanita paruh baya yang ia tolong beberapa bulan lalu untuk menikah dengan anak laki-la...