•
•
•Beberapa jam telah terlewati, bel pulang sekolah pun telah berbunyi. Chika langsung menghampiri satya untuk menanyakan dimana keberadaan aldi.
''sat gimana? Aldi udah kasih tau?'' tanya chika.
Satya mengecek ponselnya dan tidak melihat notifikasi apapun dari aldi, dia juga sudah mencoba menelfon aldi yang tidak di angkat-angkat.
''gak di bales chik, gue telfon juga gak di angkat''
''yah, terus gimana?'' tanya chika bingung.
''liat zenly'' ucap deas.
''oiya bener, buka sat gece'' suruh pandu.
Zenly adalah aplikasi dimana kita bisa melihat lokasi orang, kebetulan semua anak granger memakai aplikasi tersebut untuk jaga-jaga jika terjadi sesuatu kepada mereka. Bagaimana bisa chika tidak kepikiran untuk membuka aplikasi tersebut.
Satya segera membuka aplikasi tersebut dan melihat dimanakah posisi aldi berada.''aldi di rumah sakit permata hati'' ucap satya.
''ayo kita kesana sekarang'' ajak pandu.
Mereka semua pun bergegas menuju parkiran, ike yang hari ini tidak bawa kendaraan lantas di bonceng oleh pandu dan chika di bonceng oleh satya. Butuh waktu sekitar lima belas menit untuk mereka sampai di rumah sakit permata hati, chika bergegas turun dari motor besar satya dan berjalan cepat menuju meja resepsionis.
''sus pasien bernama agnesia puspita di rawat dimana ya?'' tanya chika.
''di rawat di ruangan nomor seratus dua puluh empat, ada di lantai tiga ya mba''
''makasih ya sus''
''sama-sama''
Chika dan yang lainnya melangkahkan kakinya menaiki lift untuk sampai di lantai tiga, di lantai tiga mereka melihat aldi yang baru saja keluar dari salah satu ruangan melihat itu chika lantas bergerak menghampiri aldi.
''al, kondisi agnes gimana?'' tanya chika kepada aldi yang diam saja menatapnya.
Bukannya menjawab chika, aldi malah menatap teman-temannya dengan alis terangkat satu ''kalian tau gue disini dari mana?'' tanya aldi kepada teman-temannya.
''aplikasi zenly'' jawab deas
''kondisinya agnes gimana?'' tanya pandu.
KAMU SEDANG MEMBACA
ANCHIKA
Teen FictionAnchika aquella, perempuan yang harus menikah muda di usianya yang baru 17 tahun. Entah apa yang berada di pikirannya hingga mengiyakan ajakan Tante diva, selaku wanita paruh baya yang ia tolong beberapa bulan lalu untuk menikah dengan anak laki-la...