23. Agnes Dibully

1.2K 47 0
                                    

Bel jam istirahat telah berbunyi, chika beserta yang lain mulai memasukkan buku-bukunya kedalam laci lalu mulai berjalan menuju kantin

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Bel jam istirahat telah berbunyi, chika beserta yang lain mulai memasukkan buku-bukunya kedalam laci lalu mulai berjalan menuju kantin. Namun di tengah perjalanan matanya tak sengaja melihat agnes tengah dipermalukan di tengah koridor oleh vanya and the geng.

Chika pun lantas berlari menghampiri agnes yang sudah basah kuyup karena disiram air bekas pel oleh vanya. Ia pun berinisiatif untuk membuka jaket yang ia pakai lalu ia pakaikan ke agnes, setelah itu chika langsung membantu agnes berdiri dan memapah tubuh agnes untuk menghampiri kedua temannya.

‘’wow si cupu banyak banget ya pahlawannya, gak nyangka loh gue’’ ucap karin pura-pura terkejut.

‘’iyanih gue shock lohh’’ timpal vanya.

‘’maksud lo bertiga apasih bully agnes terus?’’ ketus chika menatap sinis mereka bertiga.

‘’lu siapa sih ganggu banget?’’ tanya fani dengan nada sinisnya
Chika lantas menunjuk dirinya sendiri

‘’gue? Gue anchika aqueela kelas xii ipa 1 kenapa emang?’’

‘’ohh anak baru yang dapet beasiswa itu’’ sahut vanya.

‘’kalo gue anak beasiswa kenapa?, lo mau bully gue? Silahkan gue gak takut’’ balas chika dengan suara lantang.

‘’wihh boleh juga nyali lu’’ sahut fani.

‘’anak beasiswa aja belagu’’ sinis Karin.

‘’gue peringatin ya buat lo semua jangan ganggu agnes, bukan karna gak adanya aldi di sekolah dengan seenaknya lu ngebuli dia’’

‘’lo siapanya sih ganggu urusan kita aja’’ ketus vanya sambil bersedekap dada.

‘’lu gak perlu tau, emangnya dengan kelakuan lo yang kayak gini aldi bakalan suka sama lo? ketahuan banget gak mampu milikin Aldi makanya pake cara murahan kayak gini, inget iri tanda tak mampu lol’’ balas chika menatap tajam vanya.

Plak

Rasa panas mulai menjalar di area pipi Chika yang terkena tamparan Agnes dan  membuat tubuhnya sedikit oleng karena tamparan keras tersebut.

Vanya sudah tidak bisa lagi menahan emosinya, ia tidak terima dipermalukan di depan umum oleh chika.

'’kenapa, lu merasa tersindir dengan
omongan gue? Cih’’ desis chika memegang sudut bibirnya yang sedikit berdarah.

‘’inget vanya ini peringatan buat lo untuk gak sentuh agnes’’ sambung chika menarik kerah baju vanya lalu mulai berlagak membersihkan seragamnya sebelum pergi menarik agnes dan teman- temannya untuk pergi.

‘’chika sialan, tunggu pembalasan gue’’ umpat vanya tersenyum miring.

chika beserta yang lainnya langsung pergi ke kamar mandi untuk menemani agnes berganti baju, kedua sahabat chika pun sudah kembali dengan membawa seragam olah raga agnes dan seplastik es batu untuk mengompres pipi chika yang memerah.

ANCHIKATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang