•
•
•Chika, Tyas dan juga Ike saat ini tengah berada di rainshake cafe. Mereka bertiga pun lalu berjalan ke meja kasir untuk memilih menu sekaligus bayar.
"Mba saya mau macaron, milkshake strawberry, cheese cake. Lo berdua apaan?"
"Gue milkshake cokelat, sama oreo cake" jawab Ike.
"Emm kalo gue choco lava, manggo puding, rainbow cake. Dah itu aja" timpal Tyas.
"Ada lagi kak pesanannya?"
"Itu dulu aja mba"
"Baik totalnya jadi dua ratus tiga puluh dua ribu" ucap kasir tersebut.
"Siapa yang bayar hari ini, suit ya" suruh Ike.
"Batu, gunting, kertas" ucap Tyas.
Chika pun langsung mengeluarkan kertas, sementara teman-temannya mengeluarkan gunting yang berati Chika lah yang kalah.
"Asa gue menang, Chika kalah" ledek Tyas.
"Cepet-cepet bayar, maaf ya mba lama" suruh Ike mendesak Chika untuk bayar.
"Sabar woi, ngeluarin duit dulu ini" sahut Chika lalu mengeluarkan uang merah berjumlah tiga.
"Ini mba uangnya"
"Saya terima uangnya ya kak"
"Iya"
"Kembalinya jadi enam puluh delapan ribu ya kak" ucap kasir tersebut menyerahkan uang kembalian kepada Chika.
"Iya makasih mba"
"Di tunggu ya kak pesanannya "
"Iya, ayo woi duduk" ajak Chika berjalan terlebih dahulu.
"Chik Deket jendela aja, dia enak Deket AC" ucap Tyas menunjuk salah satu tempat duduk.
Mereka bertiga pun duduk di tempat yang Tyas pilih tadi, selang beberapa menit akhirnya pesanan mereka semua pun sampai, mereka langsung meneguk minuman masing-masing.
"Emm enak manis" ucap Chika ketika meminum minumannya.
"Benar-benar the best banget dah nih cafe dari dulu" sahut tyas melihat sekeliling cafe yang di desain berdasarkan selera anak jaman sekarang banget seperti mereka bertiga ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
ANCHIKA
Teen FictionAnchika aquella, perempuan yang harus menikah muda di usianya yang baru 17 tahun. Entah apa yang berada di pikirannya hingga mengiyakan ajakan Tante diva, selaku wanita paruh baya yang ia tolong beberapa bulan lalu untuk menikah dengan anak laki-la...