"si pandu ninggalin chika di tengah hutan" ucap ike."serius?" tanya tyas.
"iya" jawab ike.
Aldi yang mendengar ucapan ike lantas melepas tautan tangannya dengan agnes lalu mulai menghampiri pandu yang tengah bingung.
"tadi lo kearah mana?" tanya aldi memegang kedua pundak pandu.
"kesana" tunjuknya kearah ia berjalan dengan chika.
Melihat arah yang ditunjuk pandu, aldi segera berlari sekencang mungkin untuk menemukan chika, sementara agnes yang melihat raut wajah aldi yang panik bingung bukan main. Mengapa aldi begitu khawatir dengan chika? Jika memang hanya berteman kenapa harus sepanik itu? Begitu banyak pertanyaan yang merasuki pikirannya namun ia hiraukan karena ia harus percaya dengan aldinya.
"woi aldi tungguin kita" teriak satya namun tak di gubris oleh aldi.
Aldi tetap melanjutkan larinya ke dalam hutan, sesekali dirinya berteriak menyeruakan nama chika.
"AN" teriak aldi yang kesekian kalinya namun belum juga dibalas.
Sementara chika, ia tetap bersender di batang pohon sesekali memijat kaki kirinya untuk mengurangi rasa sakit akibat terkilir. Ia terus memikirkan nasibnya yang berada di dalam hutan.
"si pandu ngeselin banget sih, kalo aja dia gak lari gak mungkin gue jatuh kayak gini" dumel chika.
"AN, LO DIMANA?" teriak aldi dari seberang sana.
Chika yang mendengar teriakan aldi berusaha mengeluarkan mengeluarkan suaranya sambil menggerakkan senter yang berasal dari ponselnya, tadinya ia berniat untuk menghubungi ike dan tyas namun tidak ada sinyal.
"ALDINO GUE DISINI" teriak chika berusaha sekencang mungkin.
"AL TOLONGIN GUE WOI"
Aldi lantas berhenti dari jalannya lalu berusaha mencari asal suara tersebut, ia pun berjalan ke asal suara tersebut dan melihat cahaya yang berada di balik semak-semak, aldi pun segera berlari menghampiri cahaya tersebut dan benar saja ia melihat chika yang tengah menggerak-gerakkan ponselnya..
"an, lo gapapa?" tanya aldi khawatir.
"gapapa, temen lo ngeselin al. gue di tinggal" kesal chika masih membayangkan dimana pandu meninggalkannya.
"gue khawatir tau" lirih aldi langsung memeluk tubuh chika membuat chika langsung menahan napasnya sejenak.
"gue baik-baik aja al, lo gak perlu khawatir" ucap chika mengelus punggung aldi megisyaratkan bahwa ia baik-baik saja.
"ada yang sakit gak?" tanya aldi.
"kaki kiri gue terkilir, sakit banget al" adu chika membuat aldi langsung menyenteri kedua kaki chika.
KAMU SEDANG MEMBACA
ANCHIKA
Teen FictionAnchika aquella, perempuan yang harus menikah muda di usianya yang baru 17 tahun. Entah apa yang berada di pikirannya hingga mengiyakan ajakan Tante diva, selaku wanita paruh baya yang ia tolong beberapa bulan lalu untuk menikah dengan anak laki-la...