•
•
•Chika baru saja turun dari taksi dan menatap jam yang melingkar di pergelangan tangannya, ternyata sudah menunjukkan pukul lima sore.
Ia pun langsung masuk ke dalam rumah, didalam sana ia melihat aldi tengah berada di dapur membuat chika berjalan menghampirinya.
‘’ngapain al?’’ tanya chika tiba-tiba membuat aldi terkejut.
‘’an ngagetin aja’’ ucap aldi.
Chika sedikit tertawa lalu mengangkat tangan kanannya untuk menompang wajah di atas kitchen bar
‘’ya maaf, lagi ngapain sih? Sibuk banget’’
‘’masak, gue lagi bikin steak’’ jawab aldi seraya membalik dagingnya yang ternyata sedikit gosong.
‘’yahh gosong’’ eluh aldi membuat chika tertawa.
‘’lagi itu apinya ke besaran al, gak gosong-gosong banget kok. Masih bisa dimakan’’
‘’pahit nanti’’ sahut Aldi sambil mengecilkan kompornya.
‘’enggak, lanjutin aja’’
‘’btw tadi darimana? Perginya sama siapa?’’ cecar aldi dengan berbagai pertanyaan.
‘’pergi kan sama temen’’
‘’ya siapa temennya ike? Atau tyas?’’
‘’bukan, sama temen yang lain’’
‘’ya siapa an?’’
‘’ada deh lo gak bakal kenal kalo pun gue kasih tau’’
Aldi mendengus pelan ‘’ya makannya pengin tau biar kenal’’
‘’nanti gue kenalin’’
‘’cowo ya?’’ tuding aldi.
‘’enak aja, cewe’’
‘’ohh’’
Saat menunggu aldi sibuk membuat steak, tiba-tiba ponsel chika yang berada di atas meja berdering membuat chika lantas mengambil dan melihat nama penelpon tersebut yang ternyata adalah tyas.
‘’halo yas’’
‘’dimana? Masih sama qila?’’
KAMU SEDANG MEMBACA
ANCHIKA
Teen FictionAnchika aquella, perempuan yang harus menikah muda di usianya yang baru 17 tahun. Entah apa yang berada di pikirannya hingga mengiyakan ajakan Tante diva, selaku wanita paruh baya yang ia tolong beberapa bulan lalu untuk menikah dengan anak laki-la...