•
•
•Chika sudah memasukkan semua pakaian miliknya ke dalam koper begitu pun juga milik aldi, setelah mempacking semuanya chika bergegas ke kamar mandi untuk membersihkan dirinya, karena jam sudah menunjukkan pukul dua belas lewat sepuluh. Sekitar dua puluh menit chika sudah keluar dari dalam kamar mandi lengkap dengan setelan yang akan ia kenakan menuju bandara yaitu tanktop, rok diatas lutut yang berwarna merah, dan juga cardigan yang sengaja ia sampirkan di kedua pundaknya. ia berjalan menuju meja rias untuk memoles sedikit wajahnya dengan make up agar terlihat lebih fresh.
Sesudah itu dirinya lantas turun ke bawah untuk melihat aldi sudah pulang atau belum, dan sesampainya chika dibawa, ia bisa melihat aldi tengah duduk di sofa.
‘’kenapa gak naik keatas?’’
‘’mau istirahat dulu sebentar’’
‘’mandi gih, udah mau jam satu’’ suruh chika membuat aldi langsung beranjak dari duduknya.
‘’cantik banget sih’’ puji aldi tepat di telinga chika.
‘’baru tau gue cantik? cantik kayak gini aja masih di sia-siain’’ balas chika membuat aldi lantas mengacak rambutnya.
‘’ih aldi, gue udah rapihin tau’’ rajuk chika memanyunkan bibirnya.
‘’tinggal rapihin lagi’’
‘’orang mah rapihin biar kayak di wattpad- wattpad’’ sela chika membuat aldi yang tengah menaiki tangga lantas berhenti.
‘’mba nya punya tangan kan?’’ ledek aldi.
‘’ngeselin lo, mau makan dulu gak?’’ ketus chika.
‘’nanti aja di pesawat’’
‘’yaudah’’
Aldi pun segera naik, diikuti chika di belakangnya. Chika segera menurunkan dua koper milik aldi dan dirinya dan memasukkannya ke dalam bagasi mobil, lalu ia naik lagi untuk menggambil sling bagnya yang berada di dalam kamar. Memainkan sebentar ponselnya untuk melihat chat-chat yang masuk tak lupa untuk membalas seperlunya, tak lama setelah itu aldi sudah keluar dengan pakaian casualnya yaitu baju putih polos dan celana bahan berwarna mocca. Aldi memang terlihat tampan memakai pakaian apa saja menurut chika.
KAMU SEDANG MEMBACA
ANCHIKA
Teen FictionAnchika aquella, perempuan yang harus menikah muda di usianya yang baru 17 tahun. Entah apa yang berada di pikirannya hingga mengiyakan ajakan Tante diva, selaku wanita paruh baya yang ia tolong beberapa bulan lalu untuk menikah dengan anak laki-la...