71. Lie

603 33 2
                                    

•••

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.




Ike dan tyas saat ini tengah mengantri makanan, setelah membeli roti dan juga susu strawberry untuk chika. Mereka berdua bukannya menyusul chika ke taman belakang sekolah melainkan duduk di meja anak granger yang kebetulan tengah makan juga.

"Lah si chika nya mana?" Tanya pandu kepada Tyas dan juga Ike yang baru saja duduk.

"Di taman belakang sekolah" jawab Tyas

"Kok gak lo suruh kesini?"

"Tadinya Chika ngajak makan di taman belakang, terus gue males jalan kesananya" jawab tyas.

"Al tolong panggilin chika kesini dong" suruh Ike membuat Aldi yang sedang makan menatap ke arahnya.

"Boleh kan nes?" Tanya Ike meminta ijin Agnes.

"Boleh lah, sana ka Aldi panggilin Chika. Kasihan takutnya dia nunggu sendirian" suruh Agnes.

"Tuh udah boleh, lari ya al" suruh Ike lagi.

"Iya"

Aldi bergegas beranjak dari duduknya dan berlari sesuai perintah Ike agar lebih cepat sampai di taman belakang, hingga tanpa sadar kalung dengan liontin cincin pernikahannya keluar dari dalam seragam.

Berjarak kurang dari sepuluh meter Aldi sudah bisa melihat posisi chika dengan seorang laki-laki yang Aldi kenal, kakinya ingin melangkah lebih dekat namun tertahan ketika mendengar pernyataan laki-laki tersebut.

"Gue suka sama lo anchika"

Tubuhnya terpaku mendengar perkataan garha, namun kakinya tetap melangkah seraya memanggil nama Chika.

"An" Panggil Aldi pelan.

Chika langsung menjauhkan tubuhnya dari garha ketika mendengar suara yang sudah  sangat ia kenal itu. Dirinya langsung melepaskan rambut dari tangannya yang tadi ia angkat untuk memudahkan garha memakaikannya kalung, lalu memasukkan kembali kalung tersebut ke dalam seragam sekolahnya.

"Al" balas Chika.

Garha yang melihat kedatangan Aldi lantas menatap aldi, matanya terpaku ketika melihat kalung berbandul cincin yang sama persis dengan cincin chika yang tadi ia temukan.
Sudah banyak spekulasi-spekulasi yang terdapat di kepalanya, namun ia menepis itu dan akan memikirkannya nanti.

Garha pun kembali menatap Chika dan memegang kedua pundak Chika

"Lo gak perlu jawab sekarang kok Chik, tenang aja gak usah di pikiran ya. Gue pergi dulu"

ANCHIKATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang