84. Day One

203 15 3
                                    

•••

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



Garha tengah duduk di bangku yang memang di sediakan oleh sekolah, menunggu kehadiran chika yang pasti akan datang menemuinya.

Dan benar saja, ia bisa melihat chika datang menghampirinya, melihat itu membuat garha tersenyum senang.

‘’gue tau lo pasti bakalan dateng’’ ucap garha mulai bangun dari duduknya.

Chika berjalan mendekati garha ‘’to the point aja gar, lo tau apa tentang gue?’’ tanya chika.

Garha mengangkat kedua tangannya
‘’wait-wait jangan buru-buru gitu dong’’ balas garha tertawa pelan.

‘’gue lagi gak mau bercanda gar, kalo lo gak mau kasih tau gue, gue pergi’’ sahut chika mulai berbalik ingin meninggalkan garha.

‘’gue tau lo udah nikah’’

‘’sama aldino’’

Deg

Chika refleks menghentikan langkahnya, jantungnya langsung berdetak kencang  mendengar ucapan garha, namun ia mencoba untuk menetralisirkan rasa kagetnya agar garha tidak curiga.

‘’maksudnya?’’ tanya chika membalikkan tubuhnya menghadap garha yang hanya berjarak beberapa langkah.

‘’gak ada lagi yang harus di tutupin chika, gue udah tau semuanya. Perlu bukti?’’

‘’gue gak ngerti maksud Lo apa?’’

Garha berjalan mendekati chika, saat berada di dekat chika, garha langsung menarik kalung yang chika kenakan hingga keluar dari dalam seragamnya.
‘’gak usah sok polos Chik gue gak bego, cincin yang lo taro di kalung itu tulisannya aldino salah satu penanda kalo kalian udah menikah’’

‘’banyak kan nama aldino di dunia ini, nama yang ada di kalung gue itu saudara gue’’ balas chika berbohong mencoba meyakinkan garha.

Mendengar ucapan chika membuat garha terkekeh, dia menyalakan ponselnya dan membuka aplikasi galeri lalu menunjukkan sebuah foto kepada chika.

Melihat gambar yang ada di ponsel garha membuat tubuh chika menegang, tangannya mulai berkeringat melihat foto pernikahannya yang berada di ponsel garha.

‘’see? Lo masih mau bantah juga?’’ tanya garha tersenyum miring.

Chika mengepalkan kedua tangannya, garha berhasil membuatnya terdiam.

‘’kenapa diem? Skakmat? Jadi lo mau pilih jadi pacar gue atau gue sebarin foto ini? terutama ke agnes’’ ucap garha memanfaatkan situasi chika yang sedang terpojok saat ini.

‘’sebarin aja, gue juga bakalan ninggalin aldi dan pergi dari sekolah ini, simpel kan. Oh ya temen gue juga gak bakal diem aja liat foto itu kesebar, mereka pasti bakalan ngelakuin segala cara buat ngebantah foto pernikahan itu’’ balas chika.

ANCHIKATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang