Halo gais! Buat pembaca lama dan baru maaf banget alurnya musti ku ganti. Soalnya agak panjang dan belibet. Maaf banget ya.
Happy Reading All!💜2. Gadis Pencuri Perhatian
Pagi ini dikediaman Mahesa. Lana tengah menyiapkan sarapan untuk suami dan anaknya. Ia sibuk mengisi gelas dengan susu yang telah ia bawa. Tiba-tiba saja gadis cantik turun dari kamarnya yang terletak dilantai atas.
"Selamat pagi, Tante," sapa Caroline. Gadis itu tersenyum manis. Ia selalu mengawali paginya dengan senyuman manis agar harinya selalu berjalan dengan baik.
"Kok manggilnya Tante, Bunda dong, sama kayak Regan," balas Lana membuat gadis itu menunduk, pasalnya Regan melarang dirinya memanggil Bunda dan Ayah pada kedua orang tua lelaki itu.
"Lin, Tante minta tolong dong," ucap Lana membuat Olin yang tadinya sibuk menuangkan susu kegelas kembali menatap wanita cantik dihadapannya. "Bantu apa Tante?" tanyanya. "Bantuin bangunin Regan ya sayang, tante mau bangunin om Thomas." Lana berlalu dari hadapan Caroline yang tengah sibuk meremas pinggiran roknya.
Dengan ragu Caroline menaiki tangga dan melangkah menuju kamar lelaki itu. Setelah sampai di depan pintu kamar Regan, Caroline langsung menekan gagang pintu tersebut. Menampilkan ruangan yang bernuansa hitam-putih. Nuansa kamar yang terlihat sedikit berantakan membuat gadis itu menghela napas.
"Regan, bangun." Gadis itu mengguncang bahu Regan. Tapi bukannya bangun, Regan malah menarik selimutnya menutupi seluruh tubuhnya.
Tak habis akal, Caroline menyibakkan selimut tersebut membuat lelaki itu mendesis marah, "Anjing lo! Ngapain lo gangguin gue lagi tidur sih?"
Caroline tampak takut, ia kembali meremas pinggiran roknya, "ta-tadi Tante nyuruh aku bangunin kamu," katanya. Membuat Regan langsung bangkit dari tidurnya.
"Siapin seragam sama buku gue," perintah Regan. Dengan sigap Caroline menuju lemari lelaki itu ia mengambil seragam dan meletakkannya di pinggiran ranjang, lalu ia kembali bergerak menuju meja belajar, ia menyiapkan buku pelajaran yang langsung di masukkan ke tas lelaki itu. Tak tertinggal juga, ia menyiapkan sepatu dengan kaos kaki lelaki itu.
Setelah semua selesai, Caroline duduk dikursi belajar milik Regan, menatap foto keluarga Regan yang tampak harmonis. Ia kadang berpikir, mengapa Tuhan masih membiarkan dirinya hidup? Mengapa Tuhan tidak mengambil dirinya juga pada saat kejadian itu.
Seandainya ia menuruti perintah sang Mama. Mungkin hari ini Olin tak berada di sini.
Lamunannya terhenti karena cipratan air dari rambut Regan yang sengaja dikibaskan oleh sang pemilik, "sisirin rambut gue," titah Regan. Gadis itu langsung berdiri diatas kursi yang ia duduki tadi, dan langsung menyisir rambut Regan dengan rapi. Tidak hanya sampai disitu, Caroline juga memasang dasi lelaki itu dengan rapi. Bahkan dengan sengaja, Regan duduk di kursi.
"Pakein sepatu gue," suruhnya
"Ayo turun! Gue mau nanti di depan Ayah Bunda bersikap dengan baik." Regan langsung mengamit tangan Olin membawanya menuju meja makan.
"Aduh! Anak Bunda baru bangun," sindir Lana pada putranya. Regan tampak acuh, ia memilih duduk disebrang Caroline yang menunduk.
"Regan, lain kali kamu bangunnya lebih pagi ya, kan kasian Olin harus bangunin kamu terus," nasihat Thomas pada Regan. Membuat lelaki itu mendengus malas.
KAMU SEDANG MEMBACA
Regan & Caroline (LENGKAP)
Teen Fiction[Boleh follow dulu baru membaca. Supaya simbiosis mutualisme] Cover by pinterest Mula-mula, Regan sangat membenci Caroline. Lelaki itu dibutakan oleh cemburu akibat sang bunda yang terlalu menyayangi gadis itu. Tapi, semua itu berubah ketika Caroli...