Aku ada tantangan buat kalian. Kalau bisa nembus langsung 5 komen, aku lgsg apdet secepet mungkin. Kl engga, yo wes tunggu aku mau kapan aja. Bisa enggak? Kudu bisa!! Mangat
Playlist; Rindu Dalam Hati (Brisia Jodie n Arsy Widianto)
Yang paling susah itu nahan rindu bukan nahan boker -----epan istri sah Lucas yang lain cuma dayang. (Maap bosQ lagi retjeh)
36. Perihal rindu
Pagi ini Caroline bangun dengan perasaan sedikit senang. Semalam ia bermimpi Papanya menemaninya tidur semalaman. Ya, meskipun dalam mimpi, tapi itu terasa nyata. Sebenarnya, gadis itu rindu pada Papanya. Hanya saja, ada rasa takut yang terus keluar ketika ia berdekatan dengan sang Papa.
Lamunannya buyar kala ia, mendengar seseorang membuka pintu kamar. Ternyata Bi Siti yang memasuki kamarnya.
"Non, kata Tuan. Nona sekarang mandi. Soalnya, Tuan udah nunggu di meja makan," titah wanita itu. Lantas ia bergegas menyiapkan perlengkapan nona mudanya.
Wanita itu menyiapkan pakaian berupa dress selutut tanpa lengan berwarna kuning. Dress itu merupakan pakaian Lusty. Mengingat pakaian Caroline yang ada di rumah itu adalah pakaian enam tahun silam. Sedangkan pakaian yang ia bawa dari rumah Lana, Caroline belum membukanya. Hatinya masih sakit saat melihat pakaian itu. Kenangannya terus melintas dipikiran gadis itu.
Setelah selesai mandi dan berpakaian, gadis itu turun. Ia melihat Leo yang tengah sibuk dengan makanan dan tablet di sampingnya.
Mendengar decitan bangku, kepala Leo mengadah. Menatap pahatan Tuhan yang cantik. Lelaki itu tersenyum tipis. Nyaris tak terlihat. Hatinya menghangat kala ia melihat Caroline. Ia seperti melihat Lusty.
Sial!
Bukannya terobati, rindu itu kian membuncah. Jujur, kehilangan Lusty adalah suatu kejadian yang tak pernah terbayangkan oleh Leo. Dan sekarang, bayangan Lusty menari-nari di hadapannya.
Rindu itu memang jahat, tak diminta tapi selalu menghampiri. Bertahun-tahun Leo memendam rasa rindunya untuk Lusty, tapi itu semua tak tertahankan kala melihat sang anak berdiri dengan pakaian milik mendiang istrinya.
Tak ingin membuat kesalahan yang sama karena tak mampu menahan emosinya, Leo bangkit meninggalkan Caroline yang menatap kepergian sang Papa.
"Ternyata, Papa belum nerima aku lagi."
::::::::::::::::::::::
Sejauh apapun Leo melangkah, pusat kehidupannya ada pada Lusty. Wanita cantik, yang ia temui saat kuliah dulu. Perempuan yang baik dan pintar. Mungkin, itu tak cukup menggambarkan sosok Lusty.
Seandainya waktu bisa ia putar, Leo tak mengizinkan istri dan anaknya untuk mengikuti acara itu. Seandainya waktu bisa ia putar, Leo ingin menukar nyawanya dengan nyawa istrinya.
Tapi ... itu tidak mungkin bisa, kan?
"Jalan, Pak." Leo harus segera pergi. Ia tak kuat menahan beban raksasa mengenai rindu. Kendaraan itu terus menjelajahi jalanan kota. Melewati gedung pencakar langit, beberapa bangunan sekolah hingga sampai dia disuatu pemakaman umum.
Kaki yang dibalut sepatu mahal nan berkilau itu terus melewati segunduk tanah yang bertuliskan nama-nama orang yang telah tiada.
Hingga, disini ia berada. Tepat di gundukan tanah dengan nama ()
Tangan kanannya mengelus nisan itu. Bibirnya mengukirkan senyum. Sedangkan tangan kirinya, ia gunakan untuk mencabut rerumputan liar yang ada di sana.
KAMU SEDANG MEMBACA
Regan & Caroline (LENGKAP)
Teen Fiction[Boleh follow dulu baru membaca. Supaya simbiosis mutualisme] Cover by pinterest Mula-mula, Regan sangat membenci Caroline. Lelaki itu dibutakan oleh cemburu akibat sang bunda yang terlalu menyayangi gadis itu. Tapi, semua itu berubah ketika Caroli...