23

386 72 202
                                        

Sedih banget sih part kemaren, yang votenya enggak ada setengah dari pembacanya, bahkan komentarnya juga kosong. Sebenernya aku bukan tipe yang maksa. But, akhir-akhir ini aku lagi nyari yang bisa aku jadiin mood gitu. Entahlah, daring ini membuatku menjadi gila.

So, KALIAN WAJIB BANGET KOMEN DI SETIAP PARAGRAF, KARENAAAAAA DARI JUDULNYA AJA UDAH KETEBAK, KAN KAN KAN KAN BAKAL GIMANA?!?!?!?!

POKOKNYA AKU PEN NGERASAIN DI SPAM GIMANA. YUK BISA YUKKKKK SPAM SPAM SPAMMM.

YANG KOMEN NANTI MALAM DITEMBAK DOI.

23. Ada yang panas tapi bukan api.

Ujian sudah selesai. Dan kini, acara Porseni pun akan dimulai. Sebelum pertandingan dimulai, ada upacara pembukaan. Dimulai dari dikibarkannya sang saka merah-putih, sambutan kepala sekolah, sambutan Ketua Osis, hingga penampilan beberapa ekstrakulikuler.

Terlihat beberapa anak Osis yang sibuk hilir-mudik membantu. Sama halnya dengan Caroline. Menjadi bagian panitia partisipan membuat gadis itu sibuk. Dibalut baju putih dan celana pdl hitam-nya juga sepatu kets navy blue yang membungkus kakinya, Caroline menuliskan bagan pertandingan antar Sma.

"DOR!" teriak Jayden membuat gadis yang tengah menuliskan skema di papan tulis mini itu tersentak. "Untung aja jantung aku enggak copot." Jayden terkekeh mendengar gerutuan itu.

"Jadi, siapa yang dulu tanding?" Jayden berusaha mengalihkan pembicaraan. Gadis itu menunjukkan bagan pertandingan. "Sma Mediaka sama Sma Rajawali." Jayden mengganggukan kepalanya. Kepalanya mengarah pada dua pasukan Sma Mediaka dan Sma Rajawali.

"BIDADARIKU!" Seorang lelaki yang mengenakan baju basket dengan nomor punggung tiga itu menghampiri Caroline. Membuat spekulasi aneh beberapa penonton di tribun pun bermunculan.

"Zio?" cicit Olin. Kening gadis itu berkerut. Mengapa ada si tengil Zio disini? Jangan bilang kalau Zio...

"Kita udah ketemu tiga kali. Itu tandanya gue berjodoh sama lo." Zio tanpa tahu malu mengusak rambut panjang yang terikat itu.

Tatapan lelaki itu beralih pada Jayden yang memakai baju hitam dengan kain di lengan bertuliskan 'ketua panitia' juga celana pdl hitam miliknya.

"Oh, ini sesepuhnya Sma Grathion. Kenalin. Gue Zio, lengkapnya Arzio Lakasana. Cogannya Sma Rajawali. Anak pertama dan terakhir Bunda Sarah. Siswa satu satunya yang jadi incaran Pak Narto. Cita-cita gue jadi CEO permen kaki, dan nikah sama bidadari. Kalau lo tahu Justin Beiber, itu kembaran gue. Ada yang mau lo tanyain?" Zio mengulurkan tangannya pada Jayden.

Bukannya membalas, Jayden malah menatap Zio dengan pandangan cengo. Apakah lelaki dihadapannya ini sejenis dengan alien? Pikir ketua osis itu.

Karena tak kunjung menerima uluran tangan Zio, Olin mengode Jayden dengan menyenggol lengan pria itu. Mendapat senggolan, Jayden langsung menyambut uluran tangan itu dengan malas.

"Gue Jayden. Ketua Osis sekaligus ketua Umum acara ini. Lo, langsung gabung sama tim lo aja dulu." Sang Ketua Osis itu berbicara.

"Oke, sip! Adinda, Kakanda pergi dulu. Jaga dirimu Adinda." Zio mengusak rambut gadis itu pelan dan berlalu menuju tim basket Sma Rajawali.

"Alien enggak cuma di bulan, ya. Di bumi juga ada ternyata."

*******

Pertandingan sudah dimulai. Saat ini, Sma Rajawali sudah memimpin dengan skor 12-15. Dan, saat ini Sma Mediaka tengah mengejar ketertinggalan.

Sma Mediaka terus mengejar bola yang dikuasai oleh Sma Rajawali.

"Zio, tangkap!" Niko, teman satu tim Zio melempar bola itu. Zio yang peka pun langsung menangkap bola itu. Lelaki penyuka permen kaki itu men-driblle bola orange tersebut dan mengiringnya menuju ring basket.

Regan & Caroline (LENGKAP)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang