33

257 61 132
                                    

1500 KATA. KOMENANNYA DI TUNGGGU. WAJIB RAME. KALAU ENGGAK RAME ENGGAK UP BESOK!

Hai aku kembali. Mau nanya nich! Kalian tinggal di mana? Aku sih di Pulau Jawa. Tahu enggak, pulau Jawa lagi PPKM. Nah, menurut kalian PPKM itu apa sih?

A. Pernah Pacaran Kemudian Mantanan.

B. Pernah Pendekatan Kemudian Menghilang.

C. Pernah Percaya Kemudian Mengecewakan.

D. Pernah Peduli Kemudian Melupakan.

E. Pernah Putus Kemudian Maafan.

Kalian versi yang mana? A? B? C? D? atau E? YOK JAWAB. YANG GAK JAWAB BISULANN. cnd hhe

Happy Reading

33. Insiden Rumah Sakit.

Caroline sudah selesai mandi sore ini. Ia masih mengena kimono bath-nya. Ponselnya berbunyi ketika gadis itu baru membuka lemari pakaiannya. Ada satu pesan singkat dengan nama 'Jayden' di sana.

Jayden

Sore Lin, maaf gue ganggu lo sore gini, gue boleh minta tolong?   15.30

Anda

Boleh, minta tolong apa, Jay?  15.31

Jayden

Nyokap gue kangen sama lo. Pengen ketemu katanya, boleh, kan? Kebetulan nyokap gue lagi ada di Rumah Sakit. Nanti gue share lokasinya.  15. 33

Anda

Boleh. Nanti jam 4 aku ke sana. See u.  15.40


Jayden

Oke! Sepuluh menit lagi gue jemput, cantik!   15.50

Caroline meredupkan ponselnya. Segera gadis itu mengambil pakaiannya. Kaos putih dengan rok overall selutut juga jaket jeans crop.

Gadis itu menuruni undakan tangga dengan cepat. Ia sudah berjanji akan berangkat pukul empat dan kini sudah pukul 15.59. Artinya satu menit lagi Jayden menjemput dirinya. Saat di pijakan tangga terakhir, ia melihat Regan yang tengah memakan camilan kue sus kering.

"Gan!" panggil gadis itu. Regan menolehkan pandangannya. Sekejap ia terpesona. Seumur-umur, baru kali ini lelaki itu menyadari kekasihnya itu sangat cantik.

"Hei!" gadis itu melambaikan tangannya di depan wajah Regan. Regan terperangah. Keluar dari lamunannya. "Iya, ada apa, cantik?" tanyanya spontan. Meskipun itu spontan, ucapan yang Regan lontarkan membuat semburat merah muncul di kedua pipinya.

"Ciee, pipinya merah."

Caroline menutup pipinya dengan kedua tangannya. "Udah, ah. Aku mau izin pergi dulu."

"Pergi ke mana?" tanya lelaki itu.

"Ke rumah sakit. Mau jenguk Ibunya Jayden." Regan langsung menggeleng tegas. "Enggak. Enggak boleh."

Caroline memberengut. "Tapi, Ibunya Jayden lagi kangen aku. Masa enggak boleh jenguk orang yang sakit, sih,"

"Tap-" ucapan Regan terpotong kala Caroline mencium pipinya.

"Gimana? Udah diizinin belum?" cicit gadis itu. Tolong! Cepat, tolong Regan. Mengapa gadisnya bisa berulah seperti itu? Belajar darimana coba.

Regan & Caroline (LENGKAP)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang