9

424 106 128
                                    

Halo epribadī? What your dai tudei?

Pertama, jangan lupa follow akun aku.
Kedua, jangan lupa pencet bintang.
Ketiga, jangan lupa komen.
Keempat, jangan lupa bersyukur.

Random question!
A: kalau kamu bisa milih, kamu mau jadi apa? Mermaid? Ratu kerajaan? Atau yang lain? Aku pengen banget nyobain jadi tokoh di WP atau novel. Hahaha

----------------------HappyReading---------------

09. Jayden life's

Jam pulang sekolah sudah berbunyi sejak dua jam yang lalu. Tapi, pengurus OSIS Sma Grathiob masih berkutat dengan tugas-tugas yang harus di kerjakan.

"Masih banyak yang harus dikerjain, To?" tanya Jayden kepada salah satu rekan OSIS-nya.

"Lumayan, Jay," jawab Noto.

Jayden menatap jam dinding di ruangan tersebut, pukul setengah lima.

"Guys, ini besok aja di sambung lagi. Udah sore, kalian pulang aja," titah lelaki yang memakai jas OSIS bertuliskan 'Ketua Osis'.

Perlahan, rekan Osisnya keluar, meninggalkan dirinya yang tengah membereskan kertas-kertas yang berserakan.

Setelah membereskan kertas tersebut, Jayden keluar dari ruangan tersebut dan menuruni tangga.

Ia menaiki motor matic-nya. Membelah jalanan ibu kota yang mulai padat. Ibukota, jantung kehidupan negara. Dimana banyak orang bergantung di kota tersebut. Termasuk Jayden. Ia harus bergantung pada hiruk-piruk kehidupan di Ibukota ini.

Setelah melewati tempuh yang lama dan jalanan yang macet, Jayden telah sampai di sebuah restoran kecil. Ia masuk melewati pintu belakang. Lalu menganti seragam sekolahnya menjadi seragam pelayan.

"Jay, kamu dari mana aja? Kok baru dateng?" kata teman sepekerjaan Jayden. Bernama Riom

"Maaf, Kak. Tadi aku ada urusan disekolah," balas Jayden.

"Ya udah, kamu bisa anter pesanan ini ke private room?" tanya lelaki itu.

"Private room?"

"Iya, katanya ada pimpinan perusahaan yang lagi rapat gitu," jawab Riom.

Mau tak mau Jayden mendorong troli berisikan beberapa hidangan untuk acara rapat tersebut.

Ketika Jayden meletakkan hidangan di meja tersebut, pandangannya teralihkan pada seorang pria baruh baya yang tak asing di matanya. Jayden terus menatap dalam pria tua itu.

Merasa sedang di tatap, pria itu mengalihkan pandangannya, ia menatap Jayden balik.

Karena merasa tertangkap basah, Jayden kembali sibuk menata makanan tersebut.

"Silahkan dinikmati hidangannya. Jika perlu sesuatu, kalian bisa menghubungi saya." Jayden meninggalkan para pengusaha yang tengah rapat.

Setelah mengantarkan makanan ke private room, Jayden kembali mengantar berbagai pesanan di restoran tersebut.

Tak terasa waktu sudah menunjukkan pukul sembilan malam. Artinya, jam kerja Jayden sudah habis. Jayden memang bekerja paruh waktu. Yang dimana ia akan bekerja pada jam pulang sekolah hingga pukul sembilan malam.

Jayden mengganti seragam pelayannya dengan kaus hitam juga celana merah bata kotak-kotak, celana seragam Grathion.

"Kak, saya duluan ya," pamit Jayden kepada Riom.

"Udah jam sembilan ya? Oh, oke hati-hati ya," balas Riom.

Jayden membelah jalanan malam kota Jakarta. Di jam segini, masih banyak kendaraan yang berlalu-lalang.

Regan & Caroline (LENGKAP)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang