59

136 18 4
                                    

Halo gais!! Ketemu lagi sama akuuu. Aku minta vote sama komennya boleh? Beberapa chapter lagi end kok. Jadi minta tolong banget ya. Makasii

H A P P Y   R E A D I N G

59. Mengenai Perasaan

Perkataan dari guru sekolah Caroline dan Jayden membuat Leo sadar bahwa seharusnya ia tidak mengabaikan putranya. Bagaimana pengorbanan lelaki itu terhadap Adiknya.

"Jadi, pagi-pagi sekali, Jayden sudah masuk ruang CCTV. Anak itu membuka komputer dan menyalin video bukti ini. Oleh karena itu kami tahu dan paham bahwa Dyra sendiri yang menjatuhi dirinya sendiri." Bu Ratna mulai menjelaskan bagaimana kronologi yang terjadi.

"Tapi, yang mencuri perhatian adalah, kerelaan Jayden yang melepas jabatannya sebagai Ketua OSIS demi membeberkan video ini di depan orang banyak." Ucapan dari guru itu membuat Leo binggung.

"Maksudnya?" tanya pria itu.

"Pagi-pagi sekali, Jayden sudah berdiri di depan ruang Wakasek. Ia meminta izin untuk menggunakan ruang aula. Padahal, hari ini tidak ada acara apapun yang menggunakan ruangan itu."

"Dia bilang, ada hal yang harus dia katakan di depan umum."

"Pihak sekolah harus mengetahui apa yang dibeberkan oleh Jayden saat itu."

"Tanpa diduga, Jayden ingin membeberjan aib atau kesalahan temannya," terang guru itu membuat Leo kaget. Ia persis melihat cerminan dirinya semasa SMA dulu.

"Dalam menjalankan tugas sebagai Ketua OSIS, tentu memiliki kode etik. Salah satunya adalah menjaga nama baik sekolah, guru, dan siswa. Tapi, apa yang dilakukannya tadi tidak menjaga nama baik siswa kami," tutur Bu Ratna.

"Ia memaksa kami untuk mengizinkannya melakukan itu dengan barteran berupa pencabutan beasiswa dan juga jabatan Ketua Osis." Apa yang diutarakan Bu Ratna kali ini sukses membuat jantung pria itu hampir copot. Apa yang seharusnya tidak dilakukan anaknya menjadi satu keharusan demi anaknya yang lain.

"Itu semua dia lakukan demi Adiknya."

Oleh karena itu, Leo berniat melakukan yang seharusnya dulu ia lakukan. Menggenggam tangan kanan putranya, ia membawa lelaki itu menuju ruang inap putrinya.

Saat pintu kamar dibuka. Pemandangan Caroline yang tertidur dengan lelap menjadi objek yang pertama kali mereka lihat. Baru kali ini sejak insiden kecelakaan itu, Leo mampu melihat putri cantiknya tidur dengan nyaman dan nyenyak.

Lima menit berlalu, belum ada tanda-tanda Caroline akan terbangun dari lelap tidurnya. Baru di menit ke tujuh, Leo mendengar suara lenguhan anaknya. Buru-buru ia mendekati putrinya. Menyentuh tangannya dan mengusap pipi gadis itu dengan sebelah tangannya yang lain. "Baru bangun?" Pertanyaan retoris itu muncul begitu saja. Hanya sekadar basa-basi. 

Pandangan gadis itu beralih mencari sosok lelaki yang tadi menemaninya sebelum ia terlelap. namun sayang, lelaki itu tidak ada dimanapun di seluruh penjuru ruang inapnya. malah ia menemukan sosok Ketua Osis sekaligus Kakak tirinya. 

Dengan isyarat, Leo memanggil Jayden untuk mendatangi mereka. 

Tangan kanan Caroline Leo tangkup. Kemudian ia bungkus dengan tangannya yang lain. Menyalurkan perasaan yang ia rasa pun tak karuan. 

Regan & Caroline (LENGKAP)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang