[Boleh follow dulu baru membaca. Supaya simbiosis mutualisme]
Cover by pinterest
Mula-mula, Regan sangat membenci Caroline. Lelaki itu dibutakan oleh cemburu akibat sang bunda yang terlalu menyayangi gadis itu.
Tapi, semua itu berubah ketika Caroli...
Aku mau ngucapin makasih, thank you, tengkyu, timakaci, tengques, tengkies, arigatou, apapun itu yang berartikan terima kasihhh. Makasih buat kalian yang masih stay, vote, komen, dan follow akun aku.
So, happy reading and enjoy all. Kalau ada typo atau nge lag pas kalian baca kasih tau ya!
Jangan lupa vote komen. Pliss yaa komen apapun itu tandanya kalian suka sama anakku. Kalau kalian enggak komen aku enggak tahu kalian suka atau enggak.
Play song; what is love- twice
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
24. She is mine!
Happy reading-!
Porseni sudah setengah berjalan. Hari ini, adalah hari keempat kegiatan itu dilaksanakan. Beberapa siswa pun sudah mulai bosan mengikuti acara ini. Terlihat ketika acara final pertandingan basket ini. Yang semula acara dimulai pukul delapan pagi, harus diundur setengah jam.
Ngomong-ngomong, setelah melewati beberapa babak penyisihan, pertandingan kali ini adalah Sma Grathion vs Sma Rajawali.
Caroline, gadis itu tengah merapikan tribun lapangan basket indoor. Ia tengah mengatur barisan sesuai sekolah mereka masing-masing.
Saat ia hendak menempel kertas yang berlogo sma tamu yang datang, seseorang menepuk bahunya dengan keras. "Bidadari!" teriak seorang lelaki.
Gadis itu tersentak untuk kesekian kalinya. Ia mengusap dada dan menetralkan dentuman jantungnya, setelah dirasa normal, gadis itu menepuk lengan atas lelaki itu. "Zio, kayaknya kamu ada dendam deh sama aku, hobinya bikin aku kaget terus." Gadis itu menggerutu.
Zio tertawa, "Habisnya cantiknya kelewatan sih. Gemes kan jadinya."
"Udah deh, mending kamu diem. Cari tim kamu aja. Kan, bentar lagi, kamu bakal main," perintah Caroline.
