A/n: sebelumnya aku mau ngetik ini yash. Apapun endingnya. Bagaimanapun alurnya, ikutin aja, ya. Pokoknya ini bakal jadi ending yang paling baik buat mereka.
******
58. Barisan tiga terakhir.
Pagi, ah! Ralat, subuh ini, tepat pukul setengah enam pagi, Naka, Nayla, Raka, Tian, dan Mario, serta Zio sudah ada di sekolah. Kelimanya sudah berdiri di depan pintu gerbang SMA Gratas.
"Ini masuknya gimana babe?" tanya Naka pada Nayla. Ngomong-ngomong, hubungan keduanya kini sudah direstui. Berkat kenekatan Naka yang ingin bunuh diri dari rooftop di salah satu hotel ternama. The level of boocin.
"Ya manjatlah. Mau gimana lagi? Mau nunggu satpam? Sama aja bohong, dong," jawab Nayla.
Mario berdecak. "Lo tahu kan momski belum masak. Otomatis, gue belum makan. Jadi, gimana manjatnya kalau tenaga gue belum ada?"
"Lo ganteng?" Lelaki itu mengangguk. "Pernah nahan lapar enggak?" Mario menggeleng.
"Hm, lemah!" sarkas Nayla. Membuat Mario ingin menenggelamkan gadis itu ke sungai Amazon.
Nayla membuka tasnya. Mengambil dua buah kunci kecil yang ia bawa dari rumah. "Tadaaa, enggak sia-sia gue nyuri terus ngeduplikat kunci pagar sama ruang CCTV sekolah," ucapnya dengan bangga. Seolah itu adalah sebuah prestasi.
Naka menghentikan pergerakan Nayla yang ingin melangkahkan kakinya. Membiarkan temannya lebih dulu. Kepala lelaki itu menunduk. Lantas mengecup bibir kekasihnya. "My badgrilfriend."
*********
"Ck! Raka ayo dongg. Masa gitu aja enggak bisa. Percuma aja lo tiap hari kerjaannya main game kalau otak-atik komputer aja masih bego." Oke! Dalam pikiran sempit Nayla seseorang yang pintar dalam game otomatis pintar dalam hacker.
Lantas, Raka menatap Nayla. "Bukan kagak bisa. Nih komputer pake sandi. Lah gue mana nyaho sandinya apa," balas lelaki itu.
"Coba, Mario jodohnya Marion Jola," celetuk sang empu nama. Membuat temannya menatap lelaki itu aneh.
"Ngimpi lo," cecar Zio.
"Kan, jodoh itu identik sama hal yang mirip. Nah, nama gue sama Mbak Lala itu mirip. Bisa jadi, kan kita berjodoh." Mario cengengesan sambil berujar.
"Mayang noh mirip sama lo," sungut Tian.
"Yee lo pikir gue kuy-"
Balasan dari Mario tertahan kala seorang lelaki menghampiri mereka.
"Lo pada ngapain di sini?" Secara tiba-tiba Jayden berbicara di belakang Mario dan Tian yang tengah beradu argumen.
Keduanya meringis. "Eh, ada Bapak Jay terhormat. Tumben udah dateng jam segini," sapa Mario sok asik. Lelaki itu mengulurkan tangannya, bermaksud untuk bersalaman.
Jayden membalas dengan menatap tangan itu enggan. "Gue hari ini emang berangkat pagi. Ada hal yang harus gue selesain di ruang CCTV."
"Oh, iya. Kebetulan lo itu ada perlu, kan. Nah, lo juga Ketua Osis nih, ya. Pasti, sedikit banyak, lo tahu dong kata sandi komputer operator sekolah?" tanya Nayla.
"Kalau gue tahu, lo mau apa?"
"Bantuin kita buat buka video CCTV di rooftop tanggal 2 September 2020 jam 16.57." Naka menjawab dengan cepat sebelum Nayla mengeluarkan suaranya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Regan & Caroline (LENGKAP)
Teen Fiction[Boleh follow dulu baru membaca. Supaya simbiosis mutualisme] Cover by pinterest Mula-mula, Regan sangat membenci Caroline. Lelaki itu dibutakan oleh cemburu akibat sang bunda yang terlalu menyayangi gadis itu. Tapi, semua itu berubah ketika Caroli...