17

405 77 204
                                    

Meskipun part kemaren belum sesuai target. Aku mau up karena gatel bgttt masaaaa!

Btw, usia kalian berapa?

Happy reading!

17. Antara Melindungi atau Membohongi?

Aura ketegangan memenuhi kamar sepasang suami istri yang mempunyai anak lelaki. Keduanya terdiam dengan posisi duduk saling berhadapan

"Mas, aku rasa udah saatnya kita bongkar semua ini." Lana membuka pembicaraan.

"Maksud kamu?"

"Iya. Kita bongkar apa yang udah terjadi saat itu dan menghentikan semua ini."

"Dan membiarkan aku jatuh miskin gitu?" tantang Thomas.

"Kok malah lari kesitu sih?" tanya Lana heran.

Thomas terkekeh. "Ya kalau kita bongkar semuanya, otomatis reputasi aku bakal hancur dan kamu." tunjuknya pada Lana. "Harus siap miskin."

Lana menatap tajam suaminya. Mengapa pikiran suaminya ini hanya pada harta, harta, dan harta.

"Apa kamu gak mikir tentang gadis itu? Selama bertahun-tahun hidup dalam kebencian Ayahnya?"

"Aku justru melindungi gadis itu dari Ayahnya yang buas," jawab Thomas.

"Kamu bahkan sama sekali gak melindunginya. Kamu justru bikin dia menderita," bantah Lana.

Thomas tersenyum sinis. "Aku justru melindungi anak itu sekaligus menjaga reputasi dan harta kita, Lan!"

"Kenapa yang kamu pikirin cuma harta sih, Mas?"

"Apa kamu gak mikir. Gimana perasaan Leo kalau tahu sem-"

"JUSTRU ITU!" bentak Thomas.

"Jangan sampai Leo tahu yang sebenarnya."

Lana menghela napas. Baginya, Caroline sudah ia anggap anak sendiri.

Lana menyentuh bahu suaminya.

"Mas, kita gak bisa terus-terus hidup dalam kebohongan. Ini sudah bertahun-tahun. Udah saatnya kita bongkar semuanya. Apa kamu lihat anak kamu? Dia berubah semenjak kejadian itu," ujar Lana tulus.

Alis Thomas menyatu. Tanda tak suka.

"Apa?! Kamu pikir hipnoterapi bisa merubah sikap? Regan berubah karena kamu cuma mentingin anak perempuan itu." Thomas berujar tak suka.

Lana menatap nyalang suaminya. Dasar bajingan! pikir Lana.

"Hei, aku bersikap adil sama mereka. Aku curahin kasih sayang ke Olin sama besarnya kayak aku sayang ke Regan."

"Aku ... aku cuma mau ngantiin Lusty dikehidupan Olin, itu aja," ucap Lana sedih.

Lana menunjuk suaminya tepat di wajahnya. "Justru selama ini kamu yang terus-terus nuntut dia. Aku gak membenarkan apa yang Regan lakuin selama ini. Tapi, apa pernah kamu bersikap layaknya seorang Ayah?"

"Bahkan aku yakin kalau punya rencana lain terhadap Leo, Caroline, dan Regan."

"Kamu mau menyatukan keduanya, bukan?"

Regan & Caroline (LENGKAP)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang