18

378 58 10
                                    

Sebelum baca, alangkah baiknya vote dulu yaa. Jangan lupa nihh tiap paragrafnya diramaikan. Pliss bgt (emot memelas)

Sama buat dua part kemaren yuk spam komen.

Sebutkan lagu yang sering kamu putar;
Me--- happier

Sebutkan lagu yang cocok untuk percintaan kamu;
Me--- lantas

i hope u like it dear!

18. Hubungan yang merenggang

Setelah kejadian kemarin, baik Lana maupun Thomas masih belum berbicara sepatah kata-pun. Bahkan, untuk membangunkan suaminya, Lana hanya membangunkannya dengan cara menuliskan kata 'bangun' di selembar kertas dan meletakkannya di nakas. Hal itu tentu saja membuat Thomas terlambat bangun.

Keduanya sudah duduk di meja makam bersama sepasang anak remaja yang menatapnya aneh.

"Lin, bilang Tante Lana. Om minta uang buat beli bensin," perintah Thomas pada Olin yang duduk di hadapan Lana.

Baru membuka mulutnya, Lana sudah mengeluarkan suaranya.

"Nih, kasih sama Om Thomas. Bilangin sikapnya dirubah. Jangan uang aja yang dipikirin," balasnya sambil meletakkan dua lembar seratus ribuan di atas meja.

Tanpa sepatah katapun, Thomas langsung mengambil uang itu dan pergi.

Kedua remaja itu mengalihkan pandangannya pada Lana seolah bertanya, ada kejadian apa hingga Thomas menjadi dingin.

Regan yang sedari tadi diam membuka suaranya, "Bunda sama Ayah berantem?" tanyanya.

"Maaf Bunda. Gara-gara aku kalian berantem." lanjut lelaki itu.

Lana sontak menghentikan kunyahannya. Menatap putranya dengan pandangan teduh.

Tanganya bergerak guna memeluk anaknya. "Gak apa-apa. Jangan diulangin lagi ya."

Wanita itu mencium pipi anak laki-lakinya.

"Kamu harus belajar yang bener, kerjain tugas yang dikasih guru. Jangan macem-macem sama temennya," nasihat Lana.

Regan mengganggukan kepalanya dan tersenyum manis.

"Iya, Bunda. Aku bakal lakuin apa yang Bunda pinta."

Lantas ia memeluk kembali wanita yang telah melahirkannya. Tak lupa juga ia mencium pipi wanita itu.

Olin yang menyaksikan itu tersenyum haru. Terbesit rasa cemburu. Bukan cemburu mengenai kedekatan antara Ibu dan anak itu. Ia merasa cemburu karena ia merasa Tuhan begitu jahat pada dirinya. Tuhan mengambil Mamanya dan membuat Papanya membencinya.

'Oh God! I really jealous'

Melihat gadis itu hanya menatap dirinya. Lana menyuruh gadis itu untuk mendekat. Setelah berdiri di hadapannya, lantas Lana memeluk gadis itu.

"I'am sorry dear."

***

Pagi yang berbeda di kediaman Stevanus. Rumah megah itu kini bersuasana panas. Bukan karena panas matahari melainkan karena perdebatan kedua pria yang berbeda usia.

"Naka gak mau Pa, Naka udah punya pilihan sendiri!" marah Naka pada Stevanus, Papanya.

Mata Stevanus menatap tajam anaknya, "Siapa?! Siapa pilihan kamu? Gadis yang gak benar itu?"

Regan & Caroline (LENGKAP)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang