Happy Ied Mubarak dan Kenaikan Isa Almasih gaiss. Hari besar agamamu dan agamaku aja disatuin, kok kita engga bisa bersatu? Ciaa curhat <3.
Happy Reading All! ♡♡
07. Guardian's
Apa yang terbesit dipikiranmu saat mendengar kata hari Senin? Pasti salah satunya upacara. Satu tradisi dari jenjang Sekolah Dasar hingga Menengah Akhir yang membuat seluruh siswa bosan.
Seperti saat ini, OSIS Sma Grathion sedang sibuk mempersiapkan upacara yang akan berlangsung 20 menit lagi. Ada yang menyiapkan sound system, menyiapkan atribut yang akan digunakan, dan ada yang mulai berkeliling, mencari siswa yang tidak lengkap atributnya.
"Panggilan kepada seluruh murid Sma Grathion untuk segera berkumpul di lapangan karena upacara akan segera di mulai." Suara dari sound system itu membuat beberapa murid mengeluh.
Sama halnya dengan kelas 11 IPA 1. Beberapa muridnya tengah mengeluh lantaran harus upacara lagi hari ini.
"Mau nanya ini mah, siapa pencipta hari Senin?" Tanya Mario ngawur.
"Kalau lo tahu, mau lo apain?" tanya Tian
"Mau gue santet. Ngeribetin anjing, mana kudu upacara lagi," balas lelaki itu.
"Nah Mar, gue setuju banget sama lo, pokoknya kita harus bikin perkumpulan #AntiSeninSeninClub lo ketuanya nanti gue bakal cari anggotanya," sahut Naka.
" Visi misinya adalah?"
"Menghilangkan hari Senin," teriak Tian dan Naka. Sedangkan Raka hanya menggelengkan kepalanya melihat tingkah aneh temannya.
Regan sendiri tengah sibuk menggeledah tasnya, seperti mencari sesuatu.
"Anjing!" desis lelaki itu sambil membanting tasnya.
"Napa lo Gan?" tanya Raka keheranan. Tak biasanya lelaki itu marah di pagi hari. Ya, meskipun lelaki itu arogan dan pemarah, tapi Regan tidak biasa marah di pagi hari.
"Topi gue gak kebawa, bangsat banget," ucap lelaki itu.
"Lo tadi taro mana?" tanya Raka.
"Anjir mampus, siapin hati dan mental lo Gan. Pak Ajinjing dan hukumannya sedang menanti lo," kata Tian.
Regan mendengkus malas. Temannya ini bukannya membantu malah mengompori dirinya. "Anjing lo!" umpatnya.
"Sekali lagi, panggilan kepada seluruh murid Sma Grathion untuk segera memasuki lapangan upacara. Karena upacara akan segera dimulai."
Mario melihat kepenjuru kelas, ternyata hanya sisa mereka disini "Ayo kebawah, yang lain udah turun, tinggal kita yang belum," ucap Mario.
Regan menatap tajam Mario, "Masalahnya topi gue gak ada bambang, gimana mau upacara?"
"Apa kita bolos aja?" usul Naka.
"Jangan!" kata Mario
"Kenapa?" tanya Naka.
"Dalam sebulan ini, kita belum sekalipun ikut upacara. Dan, kalau kita gak ikut upacara hari ini. Siap-siap aja kita bakal berurusan sama babu sekolah," jawab Raka.
Bola mata Regan bergerak kesegala arah, mencari suatu objek yang akan--ah, bukan! Yang terpaksa membantunya. "Ini udah pada turun semua?" tanya Regan yang dibalas anggukan oleh keempat temannya.
Regan buru-buru berlari, beberapa kali ia menabrak anggota OSIS yang tengah menyiapkan peralatan. Setelah sampai dilapangan, lelaki itu mencari seseorang dibarisan perempuan kelas sebelas.
Di Sma Grathion, saat upacara di buat peraturan yang dimana para lelaki kelas sepuluh akan digabung satu angkatan lalu dibariskan di sebelah kiri yang dilanjut perempuan kelas sepuluh disebelah kanannya dilanjut lagi barisan lelaki kelas sebelas begitu terus hingga angkatan kelas dua belas.
Hingga mata Regan kini menemukan seseorang yang sedari tadi ia cari. Dengan langkah besar, Regan menghampiri seorang gadis.
"Topi lo gue yang bakal pake," kata Regan sambil mengambil topi yang tengah dipegang gadis tersebut.
"Tapi itu punya aku," balas gadis itu. Ya, gadis itu Olin. Regan baru saja mengambil topi milik Olin.
Regan mengangkat alis kanannya, menantang gadis itu, "Iya, ini emang punya lo, tapi ... yang pake gue."
Olin menatapnya heran, "Kok gitu? Gak bisa! Ini punya aku dan aku yang pake," balasnya emosi.
Regan memandang gadis itu dengan pandangan naik turun, "Wow! Tumben lo berani, biasanya juga diem aja."
Belum sempat Olin menjawab, suara seseorang telah menyela pembicaraan tersebut, "Balikin topi dia Regan!" suara tersebut mengalihkan pandangan Regan dan Olin."Jayden," kata Olin. Suara itu milik Jayden, sang Ketua Osis itu sedari tadi melihat perdebatan yang menghambat jalannya upacara.
"Ah, elah. Hei, babu sekolah lo berubah jadi Gundala? Spiderman? Atau Batman? Sok-sokan mau nolongin orang," balas Regan.
"Gue bilang balikin Regan," ucap Jayden tegas.
Regan menatap Jayden menantang, sepertinya otak licik milik Regan mulai berjalan. Agaknya, upacara kali ini akan terlambat beberapa menit. Siapkan saja telinga kalian untuk mendengar pidato yang akan tambah panjang sehabis ini.
"Kalau gue gak mau gimana?" tantang Regan. "Lo gak ada hak buat larang gue," lanjutnya lagi.
"Gue emang gak ada hak buat larang lo. Tapi gue wajib buat menghentikan ini semua," kata Jayden.
Jayden merampas topi yang tadi dipegang oleh Regan. "Lo," tunjuknya pada Regan. "Bisa pergi ke barisan khusus siswa yang melanggar aturan?" tanyanya yang bermaksud mengusir lelaki itu.
Regan menatap tajam Jayden, setelah itu pergi menuju barisan dimana siswa yang terlambat dan melanggar aturan berkumpul.
Melihat Regan sudah pergi, Jayden memasangkan topi yang tadi ia pegang ke kepala Olin. "Di jaga baik-baik ya topinya, jangan sampe pindah ke tangan yang lain." Jayden berucap sambil mengelus pipi gadis itu. Setelahnya, ia pergi menuju barisan petugas upacara.
Tanpa sadar, aksinya tersebut membuat seluruh orang di lapangan upacara tercengang. Termasuk guru-guru.
TBC
Jadi, gimana sama part 7? Aku sengaja bikin di part ini Olin ada guardiannya, supaya Olin gak kena tindas mulu. Kasian mentalnya wkwkwk.
Puasanya gimana? Lancar? Lebarannya gimana? Dapet banyak thr?
Jangan lupa vote, komen, dan share yaaaaaaaaaaa!
Follow juga akun sosial media aku;
Wattpad; evannjh
Instagram Pribadi; evannjh
Instagram Khusus Karya; @wattpan_
TikTok; evannjh
Twitter; @yaelahpannFunfact about This Part; Bagian ini terinspirasi dari kisah saya yang kala itu baru masuk Ekstrakulikuler.
See u next part bby! Luv u from moon to sun.
KAMU SEDANG MEMBACA
Regan & Caroline (LENGKAP)
Teen Fiction[Boleh follow dulu baru membaca. Supaya simbiosis mutualisme] Cover by pinterest Mula-mula, Regan sangat membenci Caroline. Lelaki itu dibutakan oleh cemburu akibat sang bunda yang terlalu menyayangi gadis itu. Tapi, semua itu berubah ketika Caroli...