Jangan lupa vote...
"Masak surat al-falaq aja bacaannya kebalik-balik gitu. Kamu uda gede lho, dan seharusnya itu udah diluar kepala kamu. Masa kalah sama anak tk. " Ayah Rio menghela nafas panjang, memandangi Kenzi yang manggut-manggut didepannya. "Om giniin kamu, karena om sayang sama kamu. Kamu udah om anggep sebagai anak om sendiri. " Sedari Papa Rio menceramahi Kenzi, karena ketika shalat tadi bacaaan surat al-falaq Kenzi terbalik-balik.
Inilah dampak negetif dari bermain kerumah Rio, salah sedikit, langsung dapat ceramah dari Papanya. Biasanya Kenzi terima-terima saja diceramahi. Tapi tidak untuk sekarang, sekarang Kenzi ada janji dengan Melati. Kenzi benar-benar kesal terhadap papa Rio, ini sudah pukul sembilan malam, dan mulut Papa Rio masih terus berciloteh. Seharusnya sekarang Kenzi sudah berlutut didepan Melati, sembari mengucapkan kata-kata manis yang ia dapat diinstagram tadi.
Kenzi berdecak pelan, memandangi Rio, seakan memberi kode kepada pria itu. Namun Rio dengan entengnya tersenyum sembari mengangkat jempolnya, entah apa yang dipikirkan pria itu, membuat Kenzi mengumpat didalam hati. Anak sama Bapak sama Saja.
"Awas aja, ntar kalau gue udah jadian lo nggak bakal gue kasih pj, Rio sentan!"
*
Sembari berjalan keluar dari rumah Rio, Kenzi merogoh saku celananya, mengambil benda pipih yang mengeluarkan suara.
Melati: Ken, kita nggak jadi aja pergi, ya
Kenzi berdecak sebal, semuanya karena Papa Rio. Jangan sampai alasan Melati membatalkan perjanjian karena Kenzi telat.
Kenzi: kenapa?
Kenzi: karena gue telat, ya?
Kenzi: ini gue mau otw
Kenzi: tadi papa rio nggak bolehin gue keluar dari rumahnya.
Melati: nggak gitu...
Melati: gue pengen dirumah aja. Nggak pengen keluar
Kenzi: yaudah...
Malam minggu ini Kenzi memang belum bisa mengungkapkan perasaanya kepada Melati, tapi tidak apa. Malam minggu ini Kenzi akan merangkai kata-kata romantis buatannya sendiri. Malam minggu ini Kenzi akan mengevaluasi semua rencananya. Kenzi akan berusaha semaksimal mungkin, Kenzi akan mempersiapkan dirinya lebih matang. Dan Kenzi yakin, Melati pasti menerima cintanya.
Kenzi tersenyum, sembari menjentikan jarinya. "Gimana gue nembak Melati disekolah aja? Didepan orang-orang." Kenzi mengulum senyum, membayangkan itu semua, itu pasti sangat romantis.
**
Siang ini rintik-rintik air dari langit turun begitu deras, membuat para siswa-siswi tidak bisa pulang kerumah. Mereka semua tampak memenuhi koridor, memandangi hujan dengan tangan yang mereka lipat didada. Hampir semua orang tidak menginginkan hujan turun, padahal mereka membutuhkan air, dan melupakan hujan itu rahmat. Tidak itu saja, suara hujan begitu menenangkan dan membuat otak rileks
Semua orang mendesah pelan, karena hujan tidak kunjung berenti. Tapi tidak dengan seorang pria yang bernama Kenzi Aditya Putra. Ia tersenyum, walau debaran didadanya begitu kencang. Beberapa kali ia menelan ludahnya, berdoa agar hujan tidak berenti turun sebelum ia bisa mengungkapkan perasaannya kepada gadis yang ada disampingnya itu.
Kenzi meringis, mencoba untuk mengumpulkan keneraniannya. Cewek harus tahu, mengungkapkan perasaan itu tidak semudah membalikan telapak tangan.
"Ayo...mana yang katanya mau nembak didepan orang banyak? " bulu kuduk Kenzi terangkat, ketika mendengar bisikan setan yang bernama Otak, tepat pada telinganya.

KAMU SEDANG MEMBACA
KENZI (END)
Teen FictionCover by: grapicvii "Tapi gue sukanya sama Melati, bukan sama lo, Mawar." -- Kisah cinta remaja itu rumit, tidak tertebak, namun begitu indah. Saking indahnya, perjalanan dari kisah cinta itu tidak segan-segan mengukir luka pada hati kita. Terkadang...