(6)Janji

284 23 0
                                    

Vote dulu hahaha

Mawar ingin tidur, tapi matanya tidak kunjung tertutup. Dirinya masih setia memandangi langit-langit kamarnya. Mata Mawar menyendu, mengingat perubahan sikap Kenzi kepadanya.

Mawar menghela nafas berat, apakah Kenzi akan berhenti berjuang? Pikiran itu terlintas diotak Mawar, membuat Mawar langsung terduduk.

Kenzi berjuang, agar ia bisa mencintai Mawar. Mawar tau itu melelahkan, tapi Mawar disini juga lelah, bahkan lebih dari Kenzi. Mawar terus menunggu Kenzi untuk mengungkapkan perasaannya. Mawar terus berada disamping Kenzi, walau dengan status hubungan yang tidak jelas. Mawar diberi harapan oleh Kenzi, Kenzi memang berjuang untuk mewujudkan harapan itu. Tapi sekarang, entahlah, sepertinya Kenzi telah melupakan janji yang ia ucapkan.

Mawar kembali menghela nafas panjang. Dirinya menunduk, memeluk lutut. Hati Mawar terasa sesak. Lebai memang kesannya, Mawar yang bukan siapa-siapa Kenzi menangis melihat Kenzi mendekati gadis lain, tapi itulah yang dirasakan Mawar. Mawar sudah terlalu berharap ke pria itu.

"Mawar, perasaan itu udah datang. Gue udah suka sama lo, lo mau'kan jadi pacar gue? " Sebuah kalimat singkat yang begitu Mawar inginkan keluar dari mulut Kenzi. Kadang Mawar tersenyum sendiri, membayangkan kelimat itu terucap dari mulut Kenzi. Tapi itu hanyalah khayalan Mawar, itu hanyalah bayangan, yang tidak akan terjadi di dunia nyata.

Mawar ingat, Kenzi pernah mengatakan, jika perasaan itu sudah muncul Kenzi akan mengungkapkannya dibawah derasnya hujan. Kenzi juga pernah mengatakan, mengungkapkan perasaannya terhadap Mawar adalah salah-satu impiannya. Dan sakarang mungkin impian itu telah dihapus Kenzi dari hidupnya.

Mawar mendongak, menghapus air matanya. Gadis itu beranjak dari ranjangnnya, ia kembali menghidupkan lampu kamarnya.

Ponsel Mawar mengeluarkan notif, membuat dirinya mau tak mau membuka ponsel. Raut wajah gadis itu tampak tidak minat, ia kembali meletakkan ponselnya. Tapi tetap saja, hati Mawar memberontak, agar dirinya membaca pesan singkat yang dikirim Kenzi.

Mawar ingin marah kepada Kenzi, tapi ia tidak bisa. Hatinya menangis, jika dirinya bermasalah dengan Kenzi.

Ponsel Mawar terus mengeluarkan notif, membuat pertahanannya runtuh.

Gadis itu membuka pesan singkat yang dikirimkan Kenzi.

Kenzi: Mawarrrrrrr

Kenzi: calon pacarkuuu

Kenzi:Maafkan lah diriku

Kenzi: sayang

Kenzi: jngan didiemin dong:(

Begitulah perempuan, sebenarnya ingin marah, tapi tidak bisa karena kata-kata manis itu. Bukannya marah, tapi malah mengulum senyum, seperti Mawar.

Mawar: basi

Senyuman Mawar jadi merekah, hatinya menghangat seketika. Luka kecil yang ada dihatinya seakan terobati, melihat Kenzi memposting fotonya di story WhatsApp, dengan caption si cantik.

Kenzi: maaf:(

Kenzi: Gue cuman mau temenan sama melati

Kenzi: janji nggak bakal ngulang lagi

Kenzi: gue nggak pernah lupa sama janji gue Mawar

Kenzi: jangan marah ya

Kenzi: mawarrrrr

Kenzi: gue telpon ya?

Kenzi: lagi belajar?

Senyuman kembali terukir dibibir Mamar, ketika Kenzi menghubungi dirinya. Awalnya Mawar menolak panggilan itu, tapi Mawar menerima panggilan kedua.

"Mawar, gue minta maaf. "

Mawar mencoba untuk menahan tawanya, mendengar suara serak penuh penyesalan itu. "Kenapa nggak nelpon Melati aja? " tanya Mawar dengan suara sok marah. "Melati itu cantik, ya, " lanjut Mawar memancing, kali ini wajah Mawar kembali menjadi sendu.

Terdengar helaan nafas dari Kenzi. "Iya, cantik. Tapi masih cantikkan lo. Kenapa harus marah gue muji dia? Wajar'kan? Cowok-cowok disekolah juga banyak yang muji lo cantik. Bahkan Gibran, sahabat gue sendiri muji lo kayak berlian katanya. Gue nggak marah, karena gue tau memuji belum tentu menyukai. Jadi jangan marah, ya sama gue. Gimana caranya gue berjuang buat belajar mencintai lo, sedangkan lo marah sama gue. "

Mawar hanya diam, tertegun begitu saja. Sekarang Mawar merasa dirinya yang terlalu berlebihan kepada Kenzi.

"Mawar, lo masih suka 'kan sama gue?"

Mawar meneguk ludahnya, sedikit kaget. "Iya, masih. Tapi lo kapan? "

"Gue bakal berusaha. Gue janji, nggak bakal ninggalin lo. Rasa itu pasti datang pada waktunya. Jadi lo sabar, ya. Jangan pergi dulu, karena sayang, kita sejauh ini udah capek-capek berjuang. Gue nggak mau perjuangan itu sia-sia. "

Mawar menghela nafas berat, kali ini ia memaksakan senyumannya. "Gue bakal nunggu perasaan itu datang, Ken. "

"Dan gue, nggak bakal berhenti berjuang. Gue janji. Karena gue tau, lo juga capek nunggu. Lo juga capek digantungin tanpa kepastian yang jelas."

Mawar tersenyum kecil, merasa tenang mendengar itu. Kegelisahan itu perlahan hilang. "Iya," jawab Mawar apa adanya.

Entah kenapa Kenzi yang diseberang sana tertawa. "jadi nggak marah lagi 'kan? "

Mawar seakan berfikir, memain-main 'kan bibirnya. "Hmm." Mawar berdecak. "Iya, nggak marah lagi," ujar Mawar kesal membuat Kenzi tertawa terbahak-bahak.

"Mawar, lo tau nggak? Gue seneng banget dicemburuin most wanted sekolah, " ujar pria itu diiringi dengan tawaan. "Gue ngerasa ganteng. "

Mawar berdecak kesal. "Diem lo! " kesal gadis itu membuat tawa Kenzi menjadi-jadi.

"Mawar, lo masih inget'kan? Gue pernah bilang, suatu saat gue bakal ngungkapin perasaan gue sama lo, dibawah derasnya hujan. Jadi pas itu lo pura-pura nggak tau aja, ya. Pas waktunya datang, lo pura-pura kaget aja. Kan lo udah tau rencana gue. "

Mawar tertawa terbahak-bahak. Kenzi itu aneh, sikapnya tidak tertebak, membuat Mawar menyukainya.

Kenzi juga ikut tertawa. "Kalau lo didekat gue sekarang, pasti gue udah ngelus rambut lo. Gemesh soalnya," ujar Kenzi, membuat Mawar menghentikan tawanya, lalu mencibir ke layar ponsel.

"Eh besok pergi sekolah bareng gue, ya? "

"Iya, bener ya? "

Kenzi terkekeh. "Iya, gue tutup, ya? Good night. "

Dan bodohnya, Mawar malah melupakan Kenzi yang memilih ke kantin bersama Melati dibandingkan dirinya. Mawar itu terlalu polos, dirinya begitu terbuai oleh kata-kata Kenzi.

Kadang terlalu mencintai itu dapat membuat kita bodoh. Mendengar kata-katanya saja, langsung membuat kita lupa bahwa dirinya telah mengukir luka pada hati kita.

TERIMA KASIH BANYAK KARENA UDAH NGEBACA SAMPAI AKHIR:)

JANGAN LUPA REKOMENDASIIN CERITA INI KETEMAN-TEMAN KALIAN, YA

Jangan lupa baca cerita aku yang lainnya juga

LUV💜

KENZI (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang