⚜
"Apa dia orang yang berharga bagi lo?" Tanya seorang gadis tiba-tiba berdiri disebelah Ratu sambil menatap batu nisan milik Carolyn.
Ratu menoleh sekilas menatap gadis di sebelahnya. Awalnya Ratu sedikit kaget saat melihat lambang OSIS SMA Angkasa yang tertera di bahu lengannya. Namun dengan cepat Ratu kembali menoleh menatap batu nisan milik Carolyn.
"Entahlah, gue juga gak tahu" Ucap Ratu dengan nada lirih.
"Makam sahabat gue berada tepat disebelah" Gadis itu melangkah menuju makam sahabatnya dan meletakkan seikat bunga di atasnya. "Namanya marry"
Gadis itu tersenyum tipis saat melihat makam sahabatnya itu. Gadis itu jadi kembali teringat tentang kenangannya bersama sahabatnya itu.
Ratu melangkah menghampiri makam marry dan meletakkan setangkai bunga mawar putih yang awalnya ia siapkan untuk ibu asuhnya.
"Semoga lo bahagia" Ucap Ratu mendoakan makam marry.
Gadis itu tersenyum tipis dan menepuk bahu Ratu pelan. "Gue jihan. Nama lo siapa?" Tanya gadis itu.
Ratu menatap Jihan dengan wajah bimbang. Ratu tak ingin ada orang selain dirinya dan Raja mengetahui tentang Ratu yang berada di makam Carolyn.
"Gak papa kalau lo gak mau bilang, gue juga sudah tahu, kok. Siapa lo" Jihan beranjak dan berdiri sambil menepuk rok putih abu nya yang sedikit berdebu.
"Lo Ratu, siswi baru yang sangat terkenal baru-baru ini. Para anak OSIS sedang mengincar lo, Berhati-hatilah" Jihan menepuk pelan bahu Ratu dan melangkah pergi meninggalkan Ratu disana sendirian.
Ratu menunduk menatap makam marry, ada satu pertanyaan yang terasa mengganjal didalam hatinya.
"Apa dia marry? Siswi yang bunuh diri di roftoop setahun yang lalu?" Tanya Ratu lirih.
Langkah Jihan terhenti. Jihan berbalik menatap Ratu dengan senyuman hangat, tanpa sadar air matanya jatuh begitu saja.
"Iya, dia marry. Anggota OSIS yang meninggal satu tahun yang lalu" Jawab Jihan.
Ratu menundukkan kepalanya menatap sepatunya yang terlihat kotor karena tanah.
"Apa lo gak mau membalaskan dendam marry?" Tanya Ratu mendongkak menatap Jihan dengan wajah serius.
Jihan tersenyum tipis dan menggelengkan kepalanya. Jihan mengusap air matanya kasar. "Marry bukanlah orang yang pendendam. Walaupun gue ingin, gue gak akan mampu melawan OSIS dan kepala sekolah"
"Kalau gue bilang gue mau bantu? Gimana?" Ratu menatap Jihan dengan tatapan penuh keyakinan.
Jihan terkekeh pelan. "Apa kaki lo pernah kesemutan? Sadarlah, semut-semut yang pernah lo injak sampe mati sedang ingin balas dendam. Pikirkan lah mereka terlebih dahulu"
KAMU SEDANG MEMBACA
I'M ANTAGONIS
Teen Fiction"Lo lagi-lo lagi. Bosen banget gue liat muka lo!" Bentak Ratu kepada seorang lelaki didepannya. "Seharusnya gue yang bilang begitu" Lelaki bernama Raja itu merotasikan bola matanya malas. "Awas aja ya lo! Sekolah ini, bakalan gue kuasai!" Tantang...