⚜
Ratu menatap topeng dengan lambang bulan di depannya penuh kecemasan. "Baiklah" Jawab Ratu.
Raja tersenyum tipis dan beranjak dari tempatnya mengintip jendela.
"Ini sudah malam!" Kagetnya langsung membuka pintu penghubung perpustakaan.
Perpustakaan saat ini sudah sangat gelap dan sepi, apalagi pintu sudah terkunci oleh satpam sehingga kedua murid itu tidak bisa keluar dari sini.
Raja mengumpat kesal, ponselnya tertinggal di dalam tasnya sehingga ia tidak bisa mengabari siapapun.
Ratu merogoh cepat saku roknya mencari ponsel. "Ah, sial. Ponsel gue mati" Kesalnya melempar ponsel itu.
Raja dan Ratu duduk dan menyenderkan punggung mereka di dinding, mereka sangat lelah.
"Ini semua gara-gara lo" Kesal Ratu.
Raja menoleh menatap Ratu tak terima. "Karena siapa gue harus ikut mencari polisi itu?" Sahut Raja menampik.
"Kenapa lo perduli sama gue dan polisi itu?" Balas Ratu dengan nada kesal.
Raja diam saat ucapan Ratu benar-benar mengenai fakta kebodohan dirinya. Entah karena apa ia ingin ikut bersama Ratu mencari polisi itu, dan berakhir dengan terkunci didalam perpustakaan berdua dimalam hari.
"Tu--tunggu. Sekarang kita hanya berdua? Di sini? Di malam hari?" Kaget Raja terperanjat dan menjauh dari Ratu.
Ratu menatap Raja dengan bingung. "Apa-apaan lo? Jangan berharap lebih!" Kesalanya mengacak rambutnya.
Raja dan Ratu kembali diam tenggelam dalam keheningan. Seketika Ratu mendapatkan sebuah ide dari dalam otaknya.
"Ayo kita telusuri lebih dalam tentang buku terlarang!" Ucap Ratu beranjak dari tempatnya dan menarik Raja menuju rak buku terlarang.
Ratu mulai mencari buku-buku yang belum pernah ia baca sebelumnya dan memberikannya kepada Raja.
Raja mulai kewalahan, buku yang Ratu berikan kepadanya sudah lebih dari 7 sehingga ia sudah sangat kesulitan membawanya.
"Em.. Satu lagi" Ucap Ratu memilah.
Tiba-tiba terdengar suara perut berbunyi dari arah Raja menandakan bahwa ia sedang lapar. Wajah Raja memerah malu karenanya.
"Lo lapar?" Tanya Ratu dengan wajah polos. "Gue punya coklat" Ucap Ratu merogoh sakunya dan menyodorkan sebatang coklat kepadanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'M ANTAGONIS
Teen Fiction"Lo lagi-lo lagi. Bosen banget gue liat muka lo!" Bentak Ratu kepada seorang lelaki didepannya. "Seharusnya gue yang bilang begitu" Lelaki bernama Raja itu merotasikan bola matanya malas. "Awas aja ya lo! Sekolah ini, bakalan gue kuasai!" Tantang...