"Lo lagi-lo lagi. Bosen banget gue liat muka lo!" Bentak Ratu kepada seorang lelaki didepannya.
"Seharusnya gue yang bilang begitu" Lelaki bernama Raja itu merotasikan bola matanya malas.
"Awas aja ya lo! Sekolah ini, bakalan gue kuasai!" Tantang...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Ja.. Jangan bilang itu buku sejarah sekolah kita? Bukannya itu buku terlarang?" Kaget ferdi. "Kenapa Ratu bisa mendapatkan buku itu?"
Raja menatap lekat buku yang sedang ada di pegangannya. Perasaannya terasa bingung dan penasaran saat melihat buku bersampul merah itu.
"Apakah kita harus membacanya?" Tawar Raja mengangkat satu sudut bibirnya.
Petra langsung merebut buku itu. Petra membaca setiap halaman di buku itu dengan teliti tanpa celah, ferdi dan cory bersama anggota yang lain tampak ikut berebutan untuk membaca buku terlarang itu.
"Gue sudah membacanya. Sekolah ini menarik" Ujar Raja tersenyum dengan smirknya. "Omong-omong, siapa kepala sekolah kita sekarang? Bukankah sekolah ini baru berdiri 19 tahun yang lalu?"
Petra mendongkak menatap Raja. "Namanya Arthur, pak Arthur kepala sekolah kita saat ini" Jawabnya.
Raja tertawa sejenak. "Salah, namanya bukan Arthur. Dia adalah Hero, suami pemilik sekolah ini. Entah ada alasan apa pak kepala sekolah mengganti namanya, tapi sepertinya ia sengaja mengganti namanya"
Raja menepuk bahu cory dan Ferdi. Senyuman sinisnya terlihat sangat licik membuat para anggota achilles yang lain tampak tenang menunggu perintah Raja selanjutnya.
"Mulai sekarang, kita sudah berkerja sama, bukan?" Ucap Raja menatap wajah cory, Ferdi dan Petra secara bergantian.
Ekor mata Raja melirik sekilas para anggota achilles yang sedang berada di dalam UKS ini. Matanya kembali melirik jam di dinding UKS. Tak lama sebuah bel tanda istirahat berbunyi.
"Wah, sepertinya kita bolos berjamaah. Ayo ke kantin" Ajak Raja keluar dari ruangan itu.
Anggota yang lain terlihat sedang lapar dan langsung pergi ikut bersama Raja menuju kantin.
Petra menepuk bahu cory dan Ferdi dengan pelan. "Dia di pihak kita" Kata Petra langsung pergi meninggalkan cory dan Ferdi.
Kedua lelaki itu menghela napas mereka panjang dan melangkah mendekati Raja. Cory tersenyum tipis dan langsung merangkul Raja dari belakang.
Raja sedikit terhuyun saat itu, mengingat tinggi cory berada beberapa senti di atasnya. Raja mengangkat satu sudut bibirnya saat itu.
Jujur saja, Raja cukup senang dan puas. Jika mereka sudah saling terbuka, akan semakin kuat mereka untuk menjalankan misi mereka.
Tiga bulan, dalam waktu tiga bulan tes itu akan berlangsung. Dan saat itu pula, tak hanya tes yang akan berlangsung, namun tes itu akan menjadi penentuan ketua OSIS yang baru.
