⚜
Ratu menguap dan merotasikan bola matanya malas saat mendengar penjelasan dari Vikram panjang lebar.
Lelaki itu terus saja menceritakan tentang sejarah sekolah dan seluk beluk yang sudah pasti sudah di ketahui oleh Ratu."Bisakah kita akhiri ini?" Tanya Ratu di balas gelengan oleh Vikram.
Ratu menggigit bibirnya kesal dan menggebrak meja. Iris birunya mengkilap dan menatap buas Vikram tanda mengancam.
Vikram menelan dahaganya dan membenarkan letak kacamatanya. "Baiklah!" Pasrah Vikram membuat Ratu beranjak dari tempatnya.
"Hani, bukankah hari ini Qila sudah kembali?" Tanya Vikram kepada Hani.
Hani menganggukkan kepala sambil memainkan ponselnya menjawab pertanyaan Vikram.
"Gue pulang" Pamit Ratu melangkah keluar dari ruangan Garuda.
Ratu melangkah pelan sambil memainkan ponselnya menuju gerbang sekolah.
Pak Tono segera membukakan pintu mobil untuk Ratu dan kembali masuk menyalakan mesin mobilnya.
Mobil mereka bergerak menuju mansion utama. Ratu dan Pak Tono tak banyak bicara sehingga perjalanan terasa sangat sunyi.
Sampainya di mansion Ratu segera masuk dan mengganti pakaiannya untuk menemui Selena di rumah sakit.
Selesai berpakaian gadis itu keluar menuruni tangga. Langkahnya berhenti saat melihat Vernata duduk di sofa ruang utama sambil melirik dirinya.
"Kapan kamu akan mempertemukan ku dengan Selena?" Tanya Vernata kepada Ratu. Pria itu menyeruput teh nya sambil melirik Ratu sekilas.
Ratu terdiam, langkahnya berhenti dan menoleh menatap Vernata. "Saya harus memastikan bahwa ibu sudah sembuh sebelum menemui kakek" Jawabnya sopan.
"Kapan anda akan mempertemukan saya dengan sepupu saya?" Tanya Ratu. "Saya dengar paman Tiano memiliki seorang anak perempuan" Ucap Ratu.
"Sebentar lagi" Jawabnya kembali menyeruput tehnya.
"Saya akan pergi sekarang" Pamit Ratu hendak melangkah keluar dari mansion.
"Tunggu!" Vernata beranjak dari sofa dan melangkah pelan mendekati Ratu.
"Jika suatu saat, jika kau melakukan hal yang mencurigakan. Tinggalkan ini" Ucap Vernata memberikan sebuah kalung kepada Ratu.
Kalung itu terlihat sangat antik dengan ukiran burung Griffin di dalam batunya, itu terlihat sangat mahal dan berharga.
"Taruh di bawah tempat tidurmu jika suatu saat hal itu terjadi. Benda itu akan sampai ke tanganku sebagai barang bukti" Ucap Vernata.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'M ANTAGONIS
Teen Fiction"Lo lagi-lo lagi. Bosen banget gue liat muka lo!" Bentak Ratu kepada seorang lelaki didepannya. "Seharusnya gue yang bilang begitu" Lelaki bernama Raja itu merotasikan bola matanya malas. "Awas aja ya lo! Sekolah ini, bakalan gue kuasai!" Tantang...