On music, jika musicnya habis tolong putar ulang hingga cerita ini habis⚜
⚜
Semua hadiah sudah selesai di masukkan ke dalam garasi mobil, sekarang Ratu dan Raja tampak bingung harus melakukan apa setelahnya.
"Jadi, apa yang harus kita lakukan sekarang?" Tanya Raja. Ratu melirik jam di pergelangan tangannya sekilas, sudah hampir jam 5 sore. Sudah seharusnya ia mengunjungi tempat itu.
Ratu tersenyum hangat, menunduk sedikit dan menggenggam jemari Raja. "Ayo kita ke makam Carolyn" Ajak Ratu tersenyum hangat.
Tiba-tiba Raja diam, entah mengapa rasanya dadanya terasa berat saat mendengar ucapan itu.
Dari dulu, Raja selalu mengakuinya. Bahwa ia tak bisa membuang masa lalunya. Ingatan indah itu selalu berputar dalam hidupnya.
Hidup yang dulunya tak begitu berarti, jadi terasa lebih berarti saat mengenal Carolyn.
"Baiklah" Tegas Raja di balas senyuman oleh Ratu.
Mobil mereka melaju kencang, Ratu membuka sedikit kaca mobil. Membiarkan angin berhembus menerpa wajahnya, sekilas Raja melirik Ratu.
Wajahnya yang tertimpa angin sangat indah, wajahnya bersemu merah tanpa sadar.
"Ah, sudah sampai" Ucap Raja memberhentikan mobilnya di sebuah area pemakaman umum.
Ratu tersenyum, ia mengambil sepucuk bunga mawar liar di taman dan membawanya bersama Raja menghampiri makam Carolyn.
Dada Ratu bergemuruh saat menatap makam itu, ia meletakkan bunga mawar itu di atas makam.
Mereka sama-sama terdiam, menatap gundukan tanah di bawah mereka dengan dada yang sesak.
"Saat itu," Ucap Ratu tampak ingin menjelaskan.
Ratu melirik sekilas Raja, tampak wajah Raja berubah dingin membuat Ratu memejamkan matanya erat.
"Gue membenci Carolyn!"
Raja sontak langsung menatap Ratu cepat, tatapan Ratu tampak membara dan marah.
"Asal lo tahu, gadis rendahan itu dulu pernah menghina gue! Dia berkata bahwa gue itu gak pantas menjadi ketua kelas. Dasar gadis murahan, hina. Begitu tak tahu dirinya dia, dasar gadis jalang tak tahu mal--"
PLAKK
Ratu memegangi pipi kanannya yang tampak memerah, sehabis di tampar.
Tiba-tiba tangan Raja bergetar. Lelaki itu mendadak takut dan cemas menatap tangannya, ia benar-benar melakukan hal yang tak seharusnya ia lakukan.
"Ma--maa.." Belum sempat Raja menyelesaikan ucapannya tangan Ratu sudah melayang menuju wajah Raja dan menamparnya kembali.
"Gue gak sudi di tampar sama anak haram kayak lo!" Kasar Ratu membuat Raja menoleh cepat ke arah Ratu.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'M ANTAGONIS
Teen Fiction"Lo lagi-lo lagi. Bosen banget gue liat muka lo!" Bentak Ratu kepada seorang lelaki didepannya. "Seharusnya gue yang bilang begitu" Lelaki bernama Raja itu merotasikan bola matanya malas. "Awas aja ya lo! Sekolah ini, bakalan gue kuasai!" Tantang...