⚜
Raja mengendus kesal melihat apartemennya berantakan. Bahkan teman-temannya langsung pergi begitu saja setelah makan dengan kenyang di apartemennya, sesuka hati.
Raja mengambil kunci mobilnya, merubah kata sandi apartemennya dan segera pergi menghampiri mobilnya.
Entah karena kesepian atau karena rindu, Raja melajukan mobilnya menuju makam Anastasia sambil membawa sebuket mawar putih.
Raja memberhentikan mobilnya di parkiran dan segera melangkah menuju makam.
Namun langkahnya berhenti saat melihat Fatur yang tampak duduk di kursi roda menatap makam ibunya. Di sampingnya terlihat seorang supir yang sedang mengawasi Fatur.
"Maaf" Nada Fatur terdengar lirih, ia menunduk dengan tubuh bergetar.
"Maafkan saya, saya sangat menyesal" Terdengar suara insakan dari Fatur, wajah sang supir tampak sedih.
"Maafkan saya ibu Anastasia... Maaf" Ujarnya menunduk dan mengepalkan tangannya erat. Tubuhnya bergetar hebat dengan nada paru.
Tak lama Fatur menangis, baru kali ini Raja melihat Fatur menangis. Apalagi ia menangis di depan makam ibunya. Tangisan Fatur terasa sangat berat, ia benar-benar menyesal.
Rasanya Raja benar-benar tersayat-sayat saat mendengar tangisan pilu itu. Fatur yang selalu tersenyum dan hangat, menangis pilu di kuburan ibunya. Raja benar-benar merasa sangat terguncang.
Tanpa sadar air mata Raja ikut turun, lelaki itu mendadak bingung saat pipinya basah karena air mata.
"Dek? Ada apa?" Tanya seorang penjaga kuburan menanyai Raja.
Raja menggeleng cepat dan mengusap air matanya. "Tidak, saya kelilipan" Jawabnya singkat.
Tatapan penjaga kuburan itu teralih menatap Fatur, wajahnya mendadak sedih.
"Kasihan sekali anak itu. Setiap hari ia datang kemari dan menangis dimakam itu" Ucap penjaga kuburan terdengar sedih.
Raja sontak kaget. Yang benar saja, dengan kondisinya yang seperti itu ia datang setiap hari kemari.
"Dia sudah kemari sejak 5 hari yang lalu. Tampaknya ia adalah seorang anak orang kaya, tapi makam yang ia kunjungi tak tampak mewah, saya jadi penasaran" Ujar sang Penjaga kuburan.
Raja tersenyum tipis, ia sudah memantapkan diri saat ini. Kakinya melangkah mendekati Fatur dan mengisyaratkan supir Fatur untuk meninggalkan mereka.
Supir itu mengangguk, dan segera pergi meninggalkan Raja dan Fatur disana.
"Kenapa lo kemari?"
Fatur menoleh kebelakang menatap Raja, matanya berubah kaget saat melihat Raja berada disini. Dengan cepat ia menyeka air matanya dan gelagapan, tak mampu menyembunyikan wajahnya yang acak-acakan.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'M ANTAGONIS
Teen Fiction"Lo lagi-lo lagi. Bosen banget gue liat muka lo!" Bentak Ratu kepada seorang lelaki didepannya. "Seharusnya gue yang bilang begitu" Lelaki bernama Raja itu merotasikan bola matanya malas. "Awas aja ya lo! Sekolah ini, bakalan gue kuasai!" Tantang...