48.SIDANG

2.7K 396 26
                                    

Tepat jam 3 pagi, Ratu segera bangun dan mulai bersiap-siap

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tepat jam 3 pagi, Ratu segera bangun dan mulai bersiap-siap. Gadis itu segera melangkah menuju kamar Selena, sudah saatnya selena mengetahui hal ini.

"Ibu, bangunlah. Ini saya" Ucap Ratu mengetuk pintu dengan pelan.

Tak lama pintu terbuka menampakkan Selena dengan wajah khas baru bangun tidur. Mata sipit dan bengkak dengan wajah seperti bantal.

"Kamu mau kemana pagi-pagi seperti ini?" Tanya Selena mengucek matanya, bingung.

"Ayo masuk, saya akan memberitahu suatu hal penting kepada ibu" Ucap Ratu masuk dan segera mengunci pintu.

Mereka duduk di atas kasur, Selena tampak masih mengantuk dan sesekali menguap. Ratu belum mengatakan apapun, ia masih ragu.

"Ibu, ikutlah saya. Kita akan kembali ke Belanda bersama nenek, malam ini" Ucap Ratu membuat Selena tiba-tiba diam sejenak dan menatap Ratu dengan serius.

"Ibu? Apa kamu menemukan nenekmu?" Tanya Selena kaget, padahal ia sudah sangat lama tak berjumpa dengan ibunya. Ia benar- benar merasa rindu kepadanya.

"Ya, nenek bilang ia akan menerima kita dengan senang hati. Maka dari itu kita harus segera pergi, dan jangan beritahukan hal ini kepada kakek!" Ujar Ratu memperingati, Selena mengangguk cepat tanda bahwa ia mengerti.

"Tapi kenapa kita harus pergi? Apa terjadi sesuatu?" Tanya Selena tampak bingung.

Ratu menatap Selena sedikit ragu, ia menarik napasnya panjang dan menghembuskan nya kembali.

"Ibu, kakek adalah seorang penjual obat-obatan terlarang. Hari ini ia akan melakukan sidang, pagi nanti akan ada beberapa polisi yang datang. Maka dari itu ibu harus berusaha tenang dan tidak panik" Ujar Ratu membuat Selena tiba-tiba bergetar, takut. Ia mengusap tangannya cemas saat pikirannya telah melayang kemana-mana.

"Aa-ayah?" Ujar Selena tampak menutup wajahnya dan menangis dalam diam, rasanya ia tak menyangka pria yang baik dan lembut kepadanya itu melakukan cara seperti itu untuk mendapatkan uang.

Ratu memeluk ibunya erat, ia merasa iba. Tak hanya ia yang kaget mendengar hal seperti itu, namun itulah kebenarannya. Mereka hidup dalam lingkungan jahat dan lahir sebagai seorang anak dari penjahat, tak akan ada orang yang percaya jika mereka mengatakan bahwa mereka adalah orang baik.

Karena warna hitam lah yang sangat terlihat jelas pada warna putih, begitulah cara pandang orang yang hina.

Mengecam satu keluarga hanya karena satu orang yang melakukan kesalahan, itu sudah seperti tradisi. Mereka mengatakan bahwa itu mencemari nama baik mereka. Namun semua orang tahu, tak ada satupun di keluarga Vernata yang waras. Karena kami semua adalah penjahat.

Seorang kepala keluarga Vernata sang pengedar narkoba, paman seorang hakim hina, Ayah yang masuk penjara, ibu yang gila, dan pewaris dengan catatan kriminal. Tak ada yang pernah berjalan lancar di dalam hidupnya, sedetikpun tak pernah.

I'M ANTAGONIS Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang