30.WASIAT FATUR

3K 450 22
                                    

Raja memberhentikan mobilnya di depan dan keluar dari mobil dengan di sambut oleh seorang satpam

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Raja memberhentikan mobilnya di depan dan keluar dari mobil dengan di sambut oleh seorang satpam.

Pintu rumah kediaman jefri terbuka lebar membuat Raja semakin mengeratkan tangannya.

"Duduklah"

Raja menoleh saat melihat jefri dan Reana tengah duduk di sofa dengan berbagai dokumen di atas meja.

Raja segera duduk di atas sofa bersama mereka dengan jarak. "Ada apa kalian memanggilku?" Tanya Raja.

Jefri menyodorkan sebuah map kepada Raja. Lelaki itu bingung dan meraih map itu, ia membacanya dan membelak kaget.

"Itu adalah surat wasiat Fatur" Ucap Reana lirih.

'Raja adikku, aku minta maaf kepadamu jika aku telah mengambil keputusan yang salah. Mulai saat detik saya meninggal, saya menyerahkan semua kuasa, wasiat, dan kekayaan saya untukmu. Satu-satunya adikku, Raja Putra Alvaro'

"Apa-apaan ini? Saya sama sekali tidak tertarik dengan warisan!" Kesal Raja menggeram.

Jefri berdecih dan menatap Raja dengan mata menyipit tajam. "Jika tidak mau, kamu harus keluar dari keluarga saya"

Raja bungkam, itu artinya semua asetnya akan di kembalikan kepada Jefri. Padahal ia masih SMA dan belum berkerja.

"Baiklah"

Raja meremas celananya, tatapannya terarah menatap tajam Jefri dengan iris biru tua miliknya.

"Saya akan mengurus suratnya. Pulanglah" Usir Jefri beranjak dari tempatnya dan melangkah menuju kamar kerjanya.

Raja beranjak dari sofa dan melangkah keluar. Namun, Tiba-tiba tangannya tercegat.

"In--ini untukmu" Ucap Reana gugup memberikan sebuah amplop kepada Raja.

Raja meraih amplop itu dan hendak melangkah menuju mobilnya namun lagi-lagi ia memberhentikan langkahnya.

"Kembalilah kerumah ini, sa--saya akan mengangkatmu sebagai anak untuk memperkuat kekuasanmu" Ucap Reana lirih membuat Raja berbalik menatap Reana.

Reana tampak gemetar, ia mengusap tangannya berkali-kali dengan wajah khawatir.

Raja menghela napasnya. "Baiklah" Ucap Raja.

Wajah Reana mendadak cerah. "Benarkah?"

Raja menganggukkan kepalanya dan masuk kedalam mobilnya. Mobilnya melaju meninggalkan kediaman Jefri meninggalkan Reana yang tampak tersenyum lega.

Sampainya di apartemen Raja segera menutup pintu rapat dan menguncinya. Dengan cepat ia membuka amplop dan membaca sebuah surat didalamnya.

'Raja, terimalah ibuku. Setelah kamu kembali ke rumah, bongkar lemariku dan carilah sebuah topeng. Itu akan berguna untukmu nanti'

I'M ANTAGONIS Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang